MAJALAH ICT – Jakarta. Intel Corporation Indonesia mengajak para pengembang piranti lunak dalam negeri untuk menciptakan aplikasi-aplikasi perangkat komputasi, mulai dari komputer meja, laptop, tablet, hingga ponsel pintar. Demikian ajakan tersebut disampaikan Direktur Pengembangan Strategi Bisnis Intel Indonesia, Harry K Nugraha, dalam Intel Innovation and Technolog Day 2013 di Jakarta.
Menurut Harry, Intel menyediakan software development kit bagi para pengembang baik untuk sistem operasi Andorid maupun teknologi komputasi perseptual. "Kami juga dapat membantu para pengembang untuk mendapatkan uang dari aplikasi mereka di Application Store. Karena produk kami membutuhkan dukungan komunitas terutama dari para pengembang, maka kami akan membantu pengembang untuk mengembangkan aplikasi apapun yang laku dijual," tandas Harry.
Dalam eksempatan itu, Harry juga bercerita bahwa meski Intel fokus pada pengembangan produk-produk komputer terutama laptop, tapi Intel juga mulai mengembangkan produk-produk tablet dan ponsel pintar. Ekspansi Intel di produk ponsel pintar menggunakan strategi dua segmen produk, kelas menengah dan ponsel premium. "Sebanyak 11 ponsel pintar Intel telah tersebar di 20 negara hingga awal 2013 di bawah merek seperti Lenovo, Motorola, dan Asus," ungkap Harry.
Ajakan Intel hampir sama juga yang ditawarkan BlackBerry. BlackBerry Indonesia belum puas dengan peluncuran Z10 di Indonesia. Bukan karena produk atau apa, tapi keinginan untuk lebih banyak mengajak pengembang lokal untuk membuat aplikasi di BlackBerry yang masih menjadi hasrat yang belum terpenuhi.
Demikian diungkapkan Yolanda Nainggolan, Head of Communication BlackBerry Indonesia, saat berbincang dengan Majalah ICTdi Pasifik Place, Jakarta. Menurut Yolanda, ajakan bahkan tantangan terhadap pengembang lokal bukan karena BlackBerry kekurangan apliaksi. "Ada sekitar lebih 70 ribu aplikasi di BlackBerry," jelas Yolanda.
Namun, aplikasi lokal tetap penting untuk mendekatkan BlackBerry dengan budaya lokal, permainan lokal, maupun cita rasa lokal. "Ayo deh, kalau ada pengembang lokal yang punyai aplikasi, hubungi kami," tantang Yolanda. Menurut Yolanda, makin banyak aplikasi lokal yang dibuat dan ada di BlackBerry tentu akan makin bagus. Sebab, menurut Yolanda, aplikasi maupun konten akan menjadi "killer" pemanfaatan layanan data ke depan.
Sebagaimana diketahui, BlackBerry Z10 sudah diperkenalkan pada publik Indonesia 4 Maret. Dan siap di pasar 15 Maret esok. Setelah Z10, akan hadirkan tipe BlackBerry lainnya yaitu BB Q10. BlackBerry 10 memiliki karakteristik berbeda dari BlackBerry-BlackBerry sebelumnya, terutama adalah tidak adanya lagi paket BIS (BlackBerry Internet Services). Sehingga, paket device BlackBerry dipaketkan dengan layanan data.