Search
Selasa 14 Januari 2025
  • :
  • :

Intel Dukung Pengembangan Broadband Indonesia

MAJALAH ICT – Jakarta. Intel meyakini bahwa penetrasi broadband mampu meningkatkan ekonomi masyarakat. Karena itu, Intel berkomitmen mendukung Broadband Plan Indonesia, agar smeua orang bisa terkoneksi ke internet dan melek teknologi. 

"Visi Intel secara keseluruhan bagaimana kita bisa menghubungkan semua orang dengan teknologi. Setidaknya mereka mendapat manfaat dari broadband untuk mengembangkan ekonomi mereka. Intel juga berkeyakinan seperti itu, (penelitian world bank dan IDB),” kata John E Davies, VP World Ahead Program Intel Corporation di Jakarta. 

Dijelaskannya, berdasarkan penelitian Bank Dunia, setiap penetrasi broadband sebesar 10 persen mampu meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 1,38 persen. Tak hanya itu, Inter-American Development Bank (IDB) juga melaporkan, setiap penetrasi broadband sebesar 10 persen mampu meningkatkan GDP sebesar 3,2 persen dan produktivitas sebesar 2,6 persen. Penelitian tersebut dilakukan di daerah-daerah penyanggah industri, yaitu di Amerika dan Amerika Latin.

Adapun bentuk komitmen Intel mendukung Broadband plan di Indonesia adalah melalui aksebilitas, konektifitas, pelatihan kepada para guru di Indonesia, dan menyediakan berbagai konten dan aplikasi untuk mendukung teknologi di Indonesia.

Dari sisi aksebilitas, Intel memiliki teknologi yang tersedia di PC (personal computer), tablet maupun smartphone. Intel juga memiliki teknologi wireless untuk mendukung konektivitas, dan juga konten atau aplikasi yang membantu untuk memahami teknologi. Menariknya, Intel mempunyai program trainning, untuk melatih para mentor atau guru-guru, yang kemudian dari para mentor tersebut teknologi dapat disalurkan kepada yang lainnya.

"Untuk trainning kami mempunyai program khsusus di Indonesia. Yaitu melatih para guru, sehingga dari para guru tersebut dapat menyalurkan ilmu tersebut kepada para murid dan yang lainnya. Sejak, 2007 kami sudah melakukan program ini di Indonesia, hingga saat ini kurang lebih 90.000 guru sudah ditrainning Intel. Yah, tujuannya supaya gap antara yang melek teknologi dan yang tidak memahami teknologi semakin berkurang,” kata Davies.

Ditambahkannya, dukungan Intel lainnya adalah dengan berbagai Teknologi yang dimilikinya. Misalnya, teknologi wireless, wifi, chipset. Sehingga, untuk konteks Indonesia harus dilihat dari sisi supply dan demand terhadap teknologi broadband. Sebab katanya, Indonesia itu wilayahnya besar sekali, dan juga dengan topografi yang berbeda-beda setiap wilayah.

"Sehingga pendekatannya macam-macam. Tidak hanya dari fiber optik saja. Misalnya, dari wifi, wireless, sehingga konektifitas tetap terhubung. Nah, tetapi harus dilihat lagi supply dan demandnya, tergantung distribusi bisnisnya," pungkasnya.