MAJALAH ICT – Jakarta. Sebagai bentuk apresiasi terhadap pengguna platform Investree, khususnya ibu-ibu pengusaha ultra mikro dari ekosistem Koperasi Jasa Gramindo Berkah Madani atau Gayatri Microfinance yang telah menyumbang jumlah Borrower terbesar di Investree sejak kolaborasi keduanya dimulai pada 2020, Tim Manajemen Investree berkunjung ke ekosistem Gayatri Microfinance di Yogyakarta (7–8 September 2023). Selama di Yogyakarta, Tim Manajemen Investree yang dipimpin oleh Chief Sales Officer, Salman Baharuddin, mengunjungi para pengusaha ultra mikro di wilayah Ngaglik, Pakem, Kodya Yogyakarta, untuk melihat langsung pertumbuhan usaha mereka di sana.
Silaturahmi ini juga merupakan bentuk perayaan Hari Pelanggan Nasional yang jatuh pada 4 September 2023 lalu, di mana Investree ingin secara khusus mengapresiasi basis Borrower terbesar pada platform ini. Sekarang, tercatat sudah ada 16.709 Borrower aktif di Investree dan 92%-nya merupakan ibu-ibu pengusaha ultra mikro dari ekosistem Gayatri Microfinance. Pengusaha Gayatri Microfinance adalah perempuan tanpa akses ke bank (unbankable). Mayoritas dari mereka memiliki usaha seperti toko kelontong, rumah makan sederhana, dan binatu/laundry rumahan dengan omzet rata-rata Rp5–10 juta per bulan. Selain itu, di dalam ekosistem binaan Gayatri Microfinance, setiap pengusaha perempuan perorangan akan berkelompok dan menerapkan prinsip “tanggung renteng”.
Chief Sales Officer Investree, Salman Baharuddin, dalam sambutannya mengatakan, “Investree ingin berterima kasih kepada ibu-ibu hebat pengusaha ultra mikro dari ekosistem Gayatri Microfinance, karena berkat semangat dan kegigihan mereka dalam mengutilisasi manfaat fintech lending seperti Investree, kami dapat berkontribusi meningkatkan inklusi dan literasi finansial di Indonesia secara lebih maksimal. Investree menyadari potensi UMKM perempuan penggerak keuangan rumah tangga cukup besar dan ada signifikansinya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, menjadikan kami optimistis memelihara kerja sama dengan Gayatri Microfinance. Selain itu, pengusaha Gayatri Microfinance akan kami layani dengan produk Pinjaman Usaha Mikro. Harapannya, kemudahan akses keuangan melalui digitalisasi yang Investree hadirkan dapat menstimulasi lebih banyak UMKM perempuan dalam meningkatkan usahanya sekaligus mempertajam pengetahuan finansialnya agar #PintarKelolaUang.”
CEO Gayatri Microfinance, Rio F. Achmad, pada kesempatan yang sama juga menambahkan, “Sebagai ekosistem rekanan, kami sangat mensyukuri keberlanjutan kerja sama Gayatri Microfinance dengan Investree sejak 3 (tiga) tahun lalu. Ibu-ibu pengusaha ultra mikro sangat dimudahkan dalam memperoleh akses pembiayaan. Sebagai dampak, nasabah kami dapat mengembangkan usaha mereka secara pesat. Sampai saat ini, Gayatri Microfinance memiliki nasabah aktif sebanyak +15 ribu orang di Investree dan telah sebesar Rp123 miliar tersalurkan kepada nasabah kami melalui Investree. Kami menyambut kunjungan Investree dengan hangat, terlebih program edukasi dan literasi keuangan yang selama ini juga telah diberikan lewat Kelas UMKM dan 1Investree Gives Back Day untuk menambah wawasan para pengusaha perempuan. Mudah-mudahan kolaborasi ini dapat terus berjalan dan saling memberikan dampak baik.”
Menurut hasil riset independen Tenggara Strategics berjudul “Beyond Lending: Membangun Ketahanan UMKM di Masa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus Investree 2020–2021)”, dukungan pembiayaan oleh Investree kepada ibu-ibu pengusaha ultra mikro dari ekosistem Gayatri Microfinance tak hanya terbukti memberikan keuntungan dari sisi finansial, tapi juga dari sisi mental dan sosial, kesempatan untuk menyalurkan manfaat bagi komunitas, pengetahuan bisnis, saling menguatkan saat masa-masa sulit, dan rekreasi. Dengan kata lain, ada manfaat modal sosial dan psikologis yang diperoleh ibu-ibu pengusaha ultra mikro sebagai dampak memperoleh pinjaman melalui Investree.
Kolaborasi berkelanjutan antara Investree dan Gayatri Microfinance menjadi salah satu perwujudan kampanye strategis Investree terkait dengan pemberdayaan perempuan berjudul “Perempuan Bijak #PintarKelolaUang”. Di mana kampanye ini bertujuan untuk mendorong perempuan meningkatkan kualitas hidupnya secara proaktif melalui peningkatan pengetahuan dan literasi finansial agar menjadi lebih baik serta memulai pembicaraan atau diskusi tentang literasi finansial pada perempuan dan perannya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.