Search
Sabtu 15 Februari 2025
  • :
  • :

ISIS Manfaatkan Internet untuk Propaganda, Kominfo Sulit Memblokir

MAJALAH ICT – Jakarta. Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Inspektur Jenderal (purn) Ansyaad Mbai mengungkapkan kelompok milisi gerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS/IS) gencar melakukan propaganda melalui internet untuk merekrut kelompok-kelompok dan orang-orang Indonesia bergabung.

Demikian dikatakan Ansyaad Mbai usai konferensi internasional tentang terorisme dan ISIS di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat. "Kelompok milisi ISIS ini gencar melakukan propaganda, antara lain melalui internet. Propaganda ISIS di dunia maya terus berlangsung dalam rangka merekrut.‎ Meski diblokir, situsnya besoknya muncul lagi," katanya.

Walhasil, kini sudah ada 18 kelompok ekstrem dari Indonesia yang telah bergabung dengan gerakan ISIS. Mereka sudah di bai’at atau sudah disumpah untuk mengikuti pemimpin ISIS.

‎"Ada 18 kelompok baru yang bergabung dengan ISIS. Lima belas kelompok di antaranya sudah dibai’at dan tiga kelompok hanya mendukung," kata Ansyaad. Ditambahkannya, 15 kelompok radikal baru itu dibai’at di bawah kepemimpinan Presiden ISIS Abu Bakar Al-Baqdadi. Selain dari kelompok gerakan ekstrim Indonesia, ada juga dari kelompok radikal dari Filipina dan Malaysia. Namun, kelompok yang paling banyak bergabung dari Indonesia.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara menyatakan kesulitan memblokir situs-situs berisi radikalisme karena tidak komersial sehingga susah mendapatkan kata kunci mereka melalui mesin pencarian di internet. "Situs-situs terorisme atau radikalisme itu tidak untuk komersial, sehingga susah ditemukan," katanya. Menurutnya, situs radikalisme memiliki perbedaan dengan situs konten negatif seperti pornografi yang mudah diakses dan dicari melalui sebuah kata kunci, karena umumnya dikomersialkan.