MAJALAH ICT – Jakarta. Menyusul laporan terbaru New York Times edisi akhir pekan lalu mengulas soal jutaan pelanggan PT Telkomsel yang disadap oleh Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) dan Direktorat Intelijen Australia, masyarakat Indonesia dihimbau untuk hati-hati menggunakan telepon seluler.
"Hati-hatilah menggunakan telepon seluler, dan pilihlah provider yang benar-benar aman untuk berkomunikasi," tegas pemerhati kebijakan publik dan perlindungan konsumen, Agus Pambagio. Menurut Agus, dokumen Snowden menunjukkan, dinas spionase elektronik Australia melakukan penyadapan secara massal terhadap jaringan komunikasi dan pengumpulan data yang dilakukan oleh Telkomsel. Nama Indosat juga disebut-sebut dalam laporan itu.
Sepanjang tahun 2013, disebut-sebut Australian Signals Directorate mendapatkan hampir 1,8 juta kunci enskripsi induk yang digunakan operator selular Telkomsel untuk melindungi percakapan pribadi dari pelanggannya. Intelijen Australia juga membongkar semua enskripsi yang dilakukan Telkomsel. Bila bocoran Snowden benar, maka hal itu memperlihatkan bahwa kegiatan penyadapan oleh AS dan Australia sudah merasuk ke komunikasi pribadi pelanggan selular di Indonesia melalui Telkomsel.
"Kabar ini tentu mengejutkan, terutama bagi para pengguna seluler dari Telkomsel. Sebab, penyadapan ini menunjukan bahwa jaringan komunikasinya tidak aman. Konsumen harus lebih hati-hati dengan kejadian ini," ujar Agus.