MAJALAH ICT – Jakarta. Kabar gembira disampaikan disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring Oktober lalu dari Nusa Dua, Bali, tempat KTT APEC berlangsung. Dikatakan Tifatul, untuk menghargai operator yang sudah melakukan uji coba teknolog generasi ke-4 (4G) LTE, maka pemerintah akan mulai membuka penggunaan teknologi ini pada Desember akhir tahun ini.
Selama APEC beberapa operator uji coba 4 G dari 1-8 Oktober. "Kalau bisnis 4G umumnya kita buka Desember 2013. Ini sebagai bentuk dukungan operator dengan menyediakan 4 G selama APEC berlangsung,” ujar Tifatul saat meninjau kesiapan media center dan layanan komunikasi untuk acara puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Pacific Economic Cooperation (APEC), 7-8 Oktober 2013.
Ditambahkannya, saat ini operator yang melakukan uji coba 4G LTE terdiri dari Telkomsel, XL Axiata dan Indosat. Dengan memakai 4G, katanya, akan lebih menguntungkan seperti teknologi semakin murah, layanan konsumen juga bagus.
Pada kesempatan itu, Menteri Tifatul juga membantah anggapan jika layanan informasi dan telekomunikasi, lambat. Menurutnya, operasional layanan komunikasi baru dimulai pada 5 Oktober 2013. “Media center ada 700 komputer dengan speed tinggi dan WiFi bebas. Jangan dicek sebelum operasi. Kita mulai operasional 5 Oktober resminya. Kalau uji coba jangan dinilai seperti itu,” kata Tifatul beralasan.
Janji MenKominfo Tifatul Sembiring untuk membuka FDD LTE pada Desember 2013, nampaknya molor hingga 9 bulan ke depan. Seperti disampaikan Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo Gatot S. Dewa Broto, Kominfo memperkirakan teknologi jaringan telekomunikasi generasi keempat (4G) atau LTE (long term evolution) versi TDD (frequency division duplex) diterapkan pada kuartal ketiga 2014. "Perkiraan optimistis antara akhir kuartal ketiga 2014 untuk LTE-TDD dan pertengahan 2015 untuk LTE-FDD," jelas Gatot.
"Pada pita frekuensi 2300 MHz yang sudah ditempati (2360 – 2390 Mhz) telah diberlakukan teknologi netral sehingga pita frekuensi ini yang paling siap untuk implementasi LTE versi TDD," kata Gatot. Menurut Gatot, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) tengah melakukan kajian kemungkinan penggunaan frekuensi 2300 – 2360 MHz untuk teknologi telekomunikasi selain LTE.
Ditambahkan Gatot, Kominfo juga akan memprioritaskan penataan spektrum pada frekuensi 1800 MHz sebelum dipakai sebagai jaringan 4G/LTE. "Kami juga sedang mengkaji secara khusus penggunaan frekuensi 1800 MHz yang diantaranya secara bertahap dapat dipakai untuk LTE," ujarnya. Diuraikan Gatot, penerapan teknologi jaringan LTE akan tergantung pada proses penataan pita 1800 MHz dan CDMA-850 MHz untuk LTE versi FDD.
Sementara, proses penataan atau migrasi PCS-1900 MHz dan penataan pita 2300 MHz dilakukan Kemkominfo untuk menyediakan ruang bagi teknologi jaringan LTE versi TDD. "Kami mengamati perkembangan kurang sehat pada industri CDMA 850 MHz. PCS-1900 juga menyisakan masalah blok frekuensi yang kurang bersih di pita 2100 MHz (3G)," ungkap Gatot.
Gatot menambahkan penerapan teknologi jaringan telekomunikasi LTE ditentukan pula oleh operator telekomunikasi sebagai penyelenggara jaringan.