Search
Minggu 16 Februari 2025
  • :
  • :

Jika Tidak ‘Meroket’ atau ‘Nendang’, BlackBerry akan Hentikan Produksi Ponsel di 2016

MAJALAH ICT – Jakarta. BlackBerry pernah menjadi yang terdepan di pasar ponsel dan menjadi handset pilihan untuk memiliki. Namun sekarang yang terjadi, hampir berbalik 180 derajat. Bahkan, CEO BlackBerry John Chen mengumumkan akan menghentikan produksi ponselnya di 2016 jika ponsel Blackberry tidak ‘meroket’ atau bahkan ‘nendang’ di 2016 mendatang.

Berbicara dalam perhelatan Code/Mobile, John Chen menegaskan bahwa perusahaannya tidak pernah mengatakan tidak untuk benar-benar mematikan produksi perangkat keras, yang terdiri dari berbagai smartphone, kecuali jika ada kenaikan penjualan. 

Pada tahun 2015, pangsa pasar OS ini hanya 0,3% di tengah Android yang mendominasi di 82,8%. Ini artinya BlackBerry menjual hanya 1,1 juta smartphone pada kuartal fiskal pertama tahun 2016. Sementara Apple menjual 13 juta unit iPhone 6s di akhir pekan pertama.

Chen mengatakan bahwa perusahaan malah akan fokus pada penyediaan layanan keamanan untuk platform lain, sesuatu yang jelas serius setelah mengumumkan BlackBerry Priv. Handset terbaru ini adalah upaya untuk menggoyang yang pasar karena akan menjadi smartphone BlackBerry pertama yang menjalankan Android dan diklaim sebagai salah satu ponsel yang paling aman di antara yang lain.

Jika BlackBerry mulai bergeser ke bisnis non ponsel, nampaknya BlackBerry sudah siap. Hal itu karena layanan BlackBerry Messenger berhasil mencapai tonggak sejarah lain karena terus melihat pertumbuhan BBM sebagai mobile commerce dan platform iklan. Perusahaan asal Kanada ini sekarang menerima lebih dari satu miliar permintaan iklan setiap hari dari pengguna BBM di semua platform – Android, iOS dan BlackBerry. 

Meski sebelumnya pada Maret, kepala eksekutif telah mengatakan mereka mendapatkan 20 miliar permintaan iklan per bulan. Namun pengumuman resmi disampaikan Matius Talbot, senior vice president of Emerging Solutions BlackBerry, yang menegaskan unit perikalan  mereka yang diluncurkan pada bulan Juli menerima pertumbuhan yang signifikan dalam posting sponsor, undangan dan sticker. Pertumbuhan berasal dari merek e-commerce, perusahaan jasa keuangan dan industri otomotif yang mencari untuk berinteraksi dengan konsumen melalui perangkat mobile.

BlackBerry juga bereksperimen dengan format iklan video baru dan mengharapkan peningkatan dari pemegang merek dan media pembeli. Selain itu, juga peningkatan pada unit kerja periklanannya. 

"Apakah itu melalui tim penjualan langsung kami secara global, reseller regional, atau mitra jaringan iklan kami langsung dan pertukaran seperti InMobi, Google AdMob, AdMarvel, Smaato, Axonix dan AdFalcon, kami bekerja untuk meningkatkan kinerja unit iklan kami. Langkah menarik berikutnya bagi kami adalah memindahkan beberapa pasokan ini langsung ke program iklan, yang akan membawa kami ke jalan baru yang terkait dengan peningkatan permintaan," harap Matthew Talbot.