Search
Rabu 14 Mei 2025
  • :
  • :

JK Merasa Jadi Sasaran Empuk Penyadapan

MAJALAH ICT – Jakarta. Wakil Presiden Jusuf Kalla merasa dirinya menjadi sasaran empuk dalam penyadapan. HAl itu terbukti bahwa bukan kali ini saja isu penyadapan dikaitkan dengan dirinya, saat menjadi Wapres Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, JK pun sudah dikabarkan disadap. Sehingga, hal itu tidak lagi dianggapkan hal baru.

"Penyadapan itu bukan hal yang pertama. Dulu, Presiden pun disadap. Saya disadap juga oleh Australia. Dengan teknologi sekarang ini, Anda bisa menyadap dari sini, di Amerika, ini kan karena teknologi sudah demikian mudahnya," kata JK.

Meski demikian, tambah JK, pelaku penyadapan juga sulit dibuktikan. Untuk itu, pemerintah tidak akan mengajukan protes kepada Selandia Baru atau Australia. Meski begitu, pemerintah belum meminta Badan Intelijen Negara alias BIN mengusut kabar penyadapan tersebut. 

"Frekuensi itu kan terbuka sekali, apalagi kalau dia masuk ke sistem operator. Ya mudah sekarang kan pakai frekuensi, bisa gampang disadap orang," ujarnya. Untuk itu JK meminta masyarakat berhati-hati ketika berbicara yang sifatnya rahasia melalui telepon. Jadi, hati-hati saja, siapa yang mau bicara rahasia ya ketemu langsung atau pakai telepon antisadap," kata JK.

Sebagaimana diketahui, Mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional (NSA) AS Edward Snowden kembali membocorkan rahasia penyadapan yang menyangkut Indonesia. Australia dan Selandia Baru disebut menyadap jaringan telekomunikasi Indonesia. Dilansir dari media Australia, The Sidney Morning Herald (SMH), dokumen rahasia itu membeberkan bahwa Direktorat Sinyal Australia bekerja sama dengan Biro Keamanan Komunikasi Selandia Baru, memata-matai jaringan telekomunikasi Indonesia dan Pasifik Selatan.

Australia dan Selandia Baru mencegat komunikasi satelit dan kabel telekomunikasi bawah laut, serta berbagai data, dari panggilan telepon, e-mail, hingga pesan media sosial. Telkomse dan Indosat disebut-sebut dipakai sebagai kuda troya memasuki informasi pejabat tinggi Indonesia.