Search
Jumat 18 April 2025
  • :
  • :

Jokowi Minta Bangun Ekosistem Pasar Rakyat untuk Masuki Era Digital

MAJALAH ICT – Jakarta. Presiden Joko Widodo meminta Kementerian Perdagangan agar dapat membangun ekosistem online tetapi juga memperbaiki ekosistem offline agar pasar rakyat memiliki marketplace, memiliki platform untuk menyiapkan diri menuju kepada era digital yang sekarang sudah masuk ke Indonesia.

“Ekosistem offline-nya itu apa? Masih banyak sekali yang bisa kita kerjakan, ini tugasnya bupati dan wali kota. Perbaiki kemasan (packaging) produk-produk yang ada di pasar yang berasal dari pengrajin, berasal dari nelayan, berasal dari petani, perbaiki packagingnya,” kata Presiden dalam Peresmian dan Penyerahan Penghargaan Pasar Rakyat Indonesia, serta Pembukaan Rapat Kerja Kementerian Perdagangan, di Hall 3a ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Selasa (12/03/2019) pagi.

Ia meminta kepada Bupati/Wali kota agar menganggarkan yang namanya mesin kemasan dalam APBD. Harga mesin ini, menurut Presiden, hanya Rp200 juta sudah bisa membuat kemasan yang sangat baik. “Packaging sangat penting untuk nanti bisa masuk ke marketplace online,” ujarnya.

Presiden juga menyarankan agar disiapkan branding dari setiap barang yang ada, baik warna,  tulisan, sehingga saat masuk ke pasar barang itu betul-betul enak dilihat dan enak untuk dijual.

“Kalau sudah bagus semuanya (packaging, labelling, branding) dijual di offline, di pasar silakan,” kata Presiden seraya menambahkan, pasar juga dibantu untuk menyiapkan marketplace, platform agar pasar rakyat ini bisa berjualan online.

Presiden meyakini, kalau ini disambungkan secara nasional, disambungkan semuanya dalam marketplace di tingkat nasional, akan menjadi sebuah kekuatan besar. Tidak hanya fisiknya, pasar rakyat, tapi juga omzetnya akan bisa meningkat.

“Kalau sudah nasionalnya ketemu bisa disambungkan lagi ke marketplace global sehingga jaringan-jaringan seperti ini yang ke depan perlu kita mengerti dan perlu segera disiapkan,” tutur Presiden.

Mengutip data dari Kementerian Perdagangan, Presiden mengemukakan, sampai akhir 2018 lalu, pemerintah telah membangun kurang lebih 4.200 pasar di seluruh tanah air, baik pembangunan maupun revitalisasi. “Plus yang pasar desa, pasar kecil-kecil tapi ada di desa ada 8.900 yang telah kita bangun selama empat tahun ini,” katanya. 

Artinya, lanjut Presiden, perhatian pemerintah kepada pasar dalan empat tahun ini betul-betul  konsentrasi ke sana untuk memperbaiki fisiknya, memperbaiki manajemennya. “Kita harapkan di akhir 2019 ini akan terbangun kurang lebih 5.200 pasar rakyat yang kita selesaikan,” ucapnya.

Diakui Presiden, saat ini sudah mulai masuk keluhan yang didengarkan, bahwa pasar-pasar rakyat mulai kalah dengan yang online-online. Presiden mengingatkan, agar keluhan ini disikapi dengan hati-hati.

Sementara itu di tempat terpisah, Pengamat Ekonomi Digital Heru Sutadi menyampaikan, pemerintah terlambat antisipasi perkembangan ekonomi digital sehingga akhirnya mendisrupsi bisnis konvensional. “Harusnya perkembangan ini diantisipasi. Dari soal dampak, hingga bagaimana membangun ekosistem yang tangguh agar ekonomi meningkatkan ekonomi bangsa,” katanya.

Ditegaskannya, ekonomi digital Indonesia sesungguhnya harus dapat dimaksimalkan pemanfaatannya untuk mensejahterakan rakyat Indonesia. “Selain juga untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi menjaid 7 persen, dan membangun ekonomi kerakyatan,” yakinnya.