Search
Kamis 15 Mei 2025
  • :
  • :

JP Morgan: Akuisisi AXIS, Buruk Bagi XL

MAJALAH ICT – Jakarta. JP Morgan dalam riset terbarunya mengenai kondisi telekomunikasi di Indoensia menyatakan bahwa upaya XL Axiata mengakuisisi AXIS berdampak buruk bagi perusahaan tersebut. Hal itu, menurut JP Morgan, karena akan mengakibatkan peningkatan biaya operasi dan investasi perusahaan akibat beban biaya frekuensi.

Dijelaskan JP Morgan, hal itu akan berdampak bagi performa keuangan XL dan nilai perusahaan dimana harga saham XL di pasar modal diperkirakan akan menurun dari Rp.4.375 ke Rp.3.900. Dampak ini, dalam catatan JP Morgan, terjadi jika semua frekuensi yang dialokasikan ke AXIS akan dilimpahkan ke XL seluruhnya. Hal ini akan berdampak bagi beban pembayaran frekuensi dan juga peningkatan biaya akibat banyaknya site-site infrastruktur yang sama, sehingga diperlukan relokasi infrastruktur.

Sementara itu, Direktur Indonesia ICT Institute Heru Sutadi menilai, kondisi  jumlah operator yang sangat banyak, konsolidasi XL-AXIS sangat bagus bagi industri. "Sebab idealnya kita hanya punya 4-5 oeprator saja," kata Heru. Dengan konsolidasi diharapkan jumlah operator berkurang. "Ini baik bagi industri dan pemerintah. Dengan operator yang banyak, pembinaan kurang dapat dilakukan dengan baik secara adil. Dengan sedikit, maka perhatian pemerintah terhadap semua anaknya dapat sama," kata Heru beranalogi.

Diminta tanggapannya soal analisis JP Morgan, Heru mengatakan, proses akuisisi memang pilihan yang tidak mudah dan cenderung berat, karena itu jangan kemudian dianggap merger ini mengancam operator lain. "Setelah akuisisi tentu merupakan jalan yang tidak mudah bagi XL, sehingga akan butuh waktu untuk mensinergikan infrastuktur, pemasaran, SDM dengan AXIS. Makanya saya katakan, operator yang mau konsolidasi jangan dihambat, kalau bisa diberikan insentif sebab dampaknya terhadap operator tersebut juga tidak ringan, seperti dalam hal beban frekuensi dan keuangan. Agak aneh jika bergabungnya XL-AXIS dianggap sebagai ancaman dan ada pihak yang ingin menghambat atau bahkan berupaya membatalkannya," ungkap Heru.