MAJALAH ICT – Jakarta. Di saat lebaran, sesuai instruksi Kementerian Komunikasi dan Informatika, pada H-7 hingga H+7, para operator dilarang mengutak-atik sistem yang menyebabkan gangguan jaringan saat terjadinya peningkatan trafik telekomunikasi. Sayang instruksi tersebut hanya ditujukan pada operator, lalu bagaimana dengan masyarakat jika melakukan "utak-atik" jaringan telekomunikasi?
Inilah yang terjadi di Medan. Layanan telekomunikasi Telkom dan Telkomsel terganggu akibat kabel serat optik dan kabel tembaga miliki PT Telkom dipotong pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Telkom sedang melakukan perbaikan. Akibat tindakan vandalisme yang dengan sengaja memotong kabel fiber optic dan kabel tembaga menyebabkan gangguan telekomunikasi sejak Minggu siang," kata Vice President Public Relations Telkom Arif Prabowo. Menurut Arif, jaringan telekomunikasi di Medan terganggu sejak sekitar pukul 12.00 WIB pada Hari Minggu akibat terjadinya gangguan kabel fiber optic kapasitas 96 core dan kabel tembaga kapasitas 1.400 satuan sambungan telepon.
Gangguan terjadi tidak hanya terhadap akses layanan telepon rumah, tetapi juga layanan internet serta komunikasi data. Trafik internet melalui jaringan 3G Telkomsel menjadi sedikit lambat. Karena itu, Telkom pun meminta maaf atas ketidaknyamanan ini. "Meski melambat, tapi masih bisa berfungsi.Telkom minta maaf atas terganggunya layanan," sesal Arif.
Ditambahkan Arif, sejak diketahui adanya gangguan, Telkom bereaksi cepat menanganinya antara lain dengan mengalihkan sebagian trafik melalui jalur transmisi lain dan radio transmisi digital dengan memprioritaskan layanan publik dan layanan anak usahanya, Telkomsel