MAJALAH ICT – Jakarta. Kabel serta optik bawah laut trans-Pasifik yang didukung oleh Google dan lima perusahaan lain, sukses menghubungkan Jepang dan Amerika Serikat. Kabel sepanjang 9.000 km ini mampu mentransfer data hingga 60 Tbps (terabit per detik). Sistem kabel yang dijuluki FASTER telah dibangun oleh sebuah konsorsium dari Google, China Mobile International, China Telecom Global, global Transit, KDDI dan Singtel.
Google mengklaim ini adalah kabel bawah berkapasitas tinggi yang pernah dibangun yaitu sekitar 10 juta kali lebih cepat dari rata-rata kabel modem. Kabel ini mendukung pengguna FASTER termasuk Google Apps dan Cloud Platform. Ini bukan investasi pertama Google di kabel bawah laut. Sebelumnya pada tahun 2008, raksasa internet investasikan dalam kabel Unity trans-pasifik 7,68 Tbps yang online pada tahun 2010.
"Dari awal proyek, kami berulang kali berkata satu sama lain, ‘lebih cepat, lebih cepat dan CEPAT (faster, Faster and FASTER), dan pada satu titik kata itu menjadi nama proyek, dan hari ini menjadi kenyataan. Ini adalah hasil dari kontribusi kolaborati enam anggota dan keahlian bersama-sama dengan dukungan NEC, "kata Hiromitsu Todokoro, ketua komite manajemen FASTER.
Kabel mendarat di Oregon di Amerika Serikat, di Chiba dan Mie di Jepang. Hal ini juga menambah koneksi ke hub utama di pantai barat Amerika Serikat meliputi Los Angeles, San Francisco Bay Area, Portland dan Seattle.
"Ini adalah kabel trans-Pasifik pertama yang dibangun sendiri oleh NEC Corporation, menggunakan teknologi terbaru 100 Gbps untuk transmisi optik digital yang koheren. Kami merasa terhormat bahwa konsorsium dipercayakan kita untuk membangun FASTER. Meskipun kami menghadapi banyak tantangan selama konstruksi, saya benar-benar senang bahwa kami mampu mengatasi dan untuk menyambut hari ini, "kata Kenichi Yoneyama, manajer proyek untuk FASTER di NEC Divisi Submarine Network.
Urs Hölzle, wakil presiden senior untuk infrastruktur teknis di Google, mengatakan FASTER adalah salah satu dari beberapa ratusan kabel bawah laut yang menghubungkan ke berbagai belahan dunia, yang secara kolektif membentuk tulang punggung internet.
Telah ada peningkatan permintaan untuk kecepatan internet yang lebih cepat dan kapasitas ekstra dengan meningkatnya jumlah perangkat mobile dan layanan cloud internet. Sebagian besar lalu lintas internet berjalan melalui kabel bawah. Google juga terlibat dalam proyek untuk membangun kabel antara Florida dan Brazil yang diharapkan akan selesai pada akhir 2016.