MAJALAH ICT – Jakarta. Kamar Dagang Indonesia (Kadin) meluncurkan situs ukmmarket.co.id. Lewat ukmmarket.co.id, pengunjung dapat menemukan beragam produk asli buatan Indonesia seperti produk fashion, kerajinan, kuliner, kesehatan, perabotan, dan produk lainnya dari pelaku UKM di seluruh Indonesia.
Peresmian situs belanja online bagi produk segmentasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Indonesia ini dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, CEO Ukmmarket Ahmad Zaky Amiruddin, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang UKM dan Koperasi Erwin Aksa, Sekretaris Jenderal Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram, dan Deputi Bidang Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif Hari Sungkari.
Menkominfo Rudiantara dalam sambutannya menyampaikan bahwa di tengah tumbuh pesatnya dunia e-commerce Indonesia saat ini, masih banyak yang harus dibenahi dari segi ekosistemnya. “Berdasarkan perhitungan pemerintah bersama Ernst & Young, kalau kita bisa membangun ekosistem e-commerce Indonesia yang saat ini masih belum terbangun, insyaAllah tahun 2020 e-commerce kita akan mencapai 130 miliar dollar. Ini akan menjadikan Indonesia sebagai the largest digital economy in the region. Dan apa yang harus dilakukan, tentu kita benahi ekosistemnya,” kata Rudiantara.
Pembenahan ekosistem, menurut Rudiantara, harus dilakukan dari sisi funding, kebijakan, pajak, infrastruktur dan handset, serta sisi sumber daya manusia. Dari sisi funding, Kemkominfo sudah bicara dengan Kementerian Keuangan agar KUR (kredit usaha rakyat) bisa disalurkan kepada e-commerce yang kategorinya adalah UKM.
“Policy-nya gampang dibuat, pemerintah pusat tinggal rapat, KUR ini diberikan kepada siapa. Hanya yang harus kita ubah mindset-nya perbankan, karena kalau dari sisi perbankan kan, pedagang, petani, peternak, ada barangnya. Kalau UKM e-commerce, barangnya apa? Harus diubah mindsetnya, dari sisi ujung tombak perbankan sendiri.”
Peluncuran situs ini berkaitan dengan semakin terbukanya peluang para pelaku UKM untuk meningkatkan penjualan produk melalui platform e-commerce. Menurut Zaky, sebagai platform e-commerce, Ukmmarket tak hanya memperluas pasar produk UMKM dan UKM, namun juga akan merangsang dan membina embrio kewirausahaan. “Melalui ukmmarket.co.id, kami ingin mengikis beragam rintangan yang dihadapi pelaku UKM, sekaligus berjuang dan tumbuh gemilang bersama mereka,” kata Zaky.
Sementara itu Wakil Ketua Kadin, Erwin Aksa, mengingatkan bahwa persaingan yang ada saat ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi Ukmmarket. Apalagi industri kreatif dan industri lain yang mempermudah aksesibilitas sedang berkembang pesat di tengah-tengah krisis ekonomi saat ini.
“Industri ini tidak memiliki aset, tapi mereka memiliki teknologi yang bisa menggabungkan semua aset-aset yang bersebaran. Oleh karena itu mudah-mudahan dengan online ini bisa membantu pelaku UKM dan bisa lebih bersaing dengan kompetisi yang kita hadapi baik dari dalam negeri sendiri maupun dari asing,” jelas Erwin.
Dalam kesempatan tersebut, Menkominfo mengusulkan agar diberlakukan pajak final bagi para UKM. “Kalau UKM disuruh menghitung pajak pemasukan pengeluaran repot, dagang aja sudah repot. Kenapa tidak kita terapkan sistem pajaknya seperti pajak final. Toh pemerintah menerapkan itu di capital market sekarang, 0.1% pajak final untuk transaksi,” pungkas Rudiantara.