MAJALAH ICT – Jakarta. Inilah fakta seputar internet dan media sosial di Indonesia. Dimana 1 dari 3 keluarga dan relasi kita adalah pengguna internet, sementara 8 dari 10 menggunakan perangkat mobile/gadget untuk mencari informasi melalui internet.
Demikian disampaikan Plt. Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Djoko Agung Harijadi dalam paparannya berjudul “Pemanfaatan Media Sosial untuk Meningkatkan Kinerja dan Pelayanan Informasi Publik” pada acara Pertemuan Jejaring Media Sosial di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Jakarta.
Diungkapkannya, kini internet telah menjadi referensi utama untuk mengakses berita dan informasi. Media konvensional seperti koran, majalah, tabloid dan lainnya menjadi referensi paling akhir bagi para pencari informasi. Djoko menjelaskan, 9 dari 10 pengguna internet memilih mencari informasi melalui sosial media, dan 80 persen dari pengguna internet di Indonesia memanfaatkan situs facebook untuk mencari informasi dan 20 persen lainnya memilih menggunakan twitter.
Selain itu, sosial media ini bersifat transformatif yang artinya memiliki unsur inovasi, transparansi, kolaborasi dan partisipasi warga. Untuk kondisi Indonesia, kata Djoko, penetrasi internet di Indonesia dengan jumlah penduduk 252,4 juta sebesar 34,9 persen dengan jumlah pengguna internet sebanyak 88,1 juta orang. Pengguna internet tersebar di Di Jawa dan Bali sebanyak 52 juta, Sumatera 18,6 juta, Sulawesi 7,3 juta, Nusa Tenggara-Papua dan Maluku 5,9 juta, serta Kalimantan 4,2 juta.
Ditambahkan Djoko, berdasar survey yang dilakukan oleh Kemkominfo dan UNICEF pada tahun 2013, menyebutkan ada 3 motivasi utama penggunaan internet oleh anak-anak dan remaja. “Ada tiga motivasi yakni mencari informasi, persahabatan dan hiburan,” ujarnya.
Temuan yang tak kalah menarik, Djoko mengatakan juga bahwa mediasosial telah membentuk cara baru warga dalam berkomunikasi dan berkolaborasi. Social media juga menawarkan cara yang lebih cepat untuk publik berpartisipasi dalam pertukaran informasi melalui internet. Untuk itu, pemerintah tidak dapat bertahan dengan cara komunikasi konvensional jika ingin meraih perhatian dan dukungan publik. Pemerintah harus memanfaatkan social media secara produktif dan efektif untuk memberikan layanan informasi publik kepada masyarakat," katanya sebagaimana dilansir laman resmi Kementerian Kominfo.