MAJALAH ICT – Jakarta. Google berinvestasi di perusahaan pengendara sepeda motor onlie alias ojek onlone. Perusahaan pencari raksasa ini dan juga perusahaan berbasis di China Meituan-Dianping adalah raksasa teknologi yang akan berinvestasi di Go-Jek, saingan Grab and Uber.
Kesepakatan akan diselesaikan segera setelah minggu depan, meskipun Go-Jek mengumumkan bahwa hal itu tidak jelas karena memiliki kebiasaan untuk tidak mengungkapkan investasi baru.
Reuters melaporkan bahwa putaran bernilai $ 1,2 miliar atau sekitar Rp.16,2 triliun, dan ini akurat. Investor baru ini merupakan bagian dari tindak lanjut terhadap investasi yang dilakukan tahun lalu.
Soal pendanaan memang seringkali rumit dan tidak sejelas begitu diumumkan. Dalam kasus Go-Jek, perusahaan tersebut memperoleh investasi dari raksasa internet China Tencent pada bulan Maret tahun lalu sebagai tahap awal dari kenaikan $ 1,2 miliar yang direncanakan. Investor yang sudah ada termasuk KKR, Warburg Pincus, Sequoia Capital, Northstar Group, DST Global dan NSI Ventures setuju untuk mengikuti dan perusahaan e-commerce China JD.com bergabung di akhir tahun juga, namun sebuah alokasi dibiarkan terbuka.
Sekarang sudah plengkap dengan komitmen dari Google, Temasek dan Meituan-Dianping. Investasi memberi Go-Jek sebuah valuasi yang merupakan sentuhan di atas $ 3 miliar yang Tencent setujui untuk diinvestasikan pada tahun lalu. Google sendiri belum berkomentar. Perwakilan dari Go-Jek, Temasek dan Meituan-Dianping juga masih enggan berkomentar.
Go-Jek sebelumnya mengumpulkan $ 550 juta pada tahun 2016 jadi ini adalah lompatan besar, namun kompetisi tersebut juga meningkatkan rondenya dengan kelipatan yang signifikan.
Grab yang berbasis di Singapura telah mengumpulkan lebih dari $ 4 miliar sampai saat ini, termasuk putaran $ 2,5 miliar yang dipimpin oleh SoftBank dan China Didi Chuxing dengan valuasi senilai $ 6 miliar. Uber tetap menjadi startup teknologi swasta yang didanai tertinggi di dunia dengan lebih dari $ 20 miliar dari investor, termasuk kesepakatan harga potongan harga baru-baru ini dengan SoftBank.
Menariknya, sumber kami memastikan bahwa Google sendiri berinvestasi secara langsung dan bukan unit Google Ventures-nya. Baru satu bulan yang lalu, Google melakukan investasi langsung pertamanya di India saat menggandeng aplikasi app store Dunzo. Itu, yang dikombinasikan dengan investasi Go-Jek, menunjukkan peningkatan minat di India dan Indonesia, dua pasar yang paling menjanjikan di dunia untuk layanan internet konsumen dan teknologi, di luar hasil produk yang dilakukan di kedua wilayah tersebut.