Search
Jumat 13 September 2024
  • :
  • :

Kaleidoskop ICT – Agustus 2013: Telkom Mulai Split Saham 1 : 5

MAJALAH ICT – Jakarta. PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) akan mulai split saham pada 30 Agustus mendatang. Pemecahan saham menjadi 5 bagian ini sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan PT Telkom pada April lalu. Dengan ketentuan pemecahan saham baru, maka  setiap satu saham Telkom akan menjadi lima saham, sehingga nilai saham yang dipegang investor tidak berubah hanya saja jumlahnya jadi lima kali lebih banyak.

Pengumuman mengenai stock split ini telah diinformasikan melalui berbagai media massa sejak 21 Agustus lalu. Tanggal perubahan nilai nominal baru akan mulai efektif per tanggal 30 Agustus 2013 dan berlaku untuk seluruh pemegang saham.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengharapkan agar rencana PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) untuk melakukan stock split dapat meningkatkan transaksi perdagangan saham Telkom. "Harga saham Telkom sudah terlalu mahal, sehingga perlu stock split. Kalau harga sahamnya terlalu mahal, transaksinya malah jadi kecil," ujar Dahlan.

Pemecahan saham atau stock split, menurut Dahlan, adalah hal yang normal saja. "Ini normal saja bagi perusahaan yang harga sahamnya sudah terlalu mahal," kata Dahlan. Menrut Dahlan, tindakan Telkom  pernah dilakukan PT Semen Indonesia Tbk, walaupun harga saham BUMN semen tersebut kembali naik.

Sebagaimana diketahui, Telkom dalam dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2013 pada hari ini menyetujui stock split atau pemecahan saham dengan perbandingan 1:5. Dengan penjualan saham dengan sistem stock split ini, harga saham menjadi lebih murah.

Dijelaskan oleh Direktur Utama PT Telkom Arief Yahya, stock split yang disetujui para pemegang saham ialah 1:5. Artinya saham dipecah menjadi 5 bagian sehingga menjadi lebih terjangkau. Menurut Arief, karena harga saham Telkom konsisten di angka rata-rata Rp. 10.000 per lembar saham, maka jika dipecah menjadi 5 maka harganya akan menjadi Rp. 2.000.

"Saham dibagi agar menjadi lebih terjangkau. Dan juga, lebih liquid untuk di perdagangkan di BEI," jelas Arief. soal kapan pemecahan saham ini dilakukan, Arief mengungkapkan bahwa hal ini akan dilakukan pada kuartal kedua tahun ini. "Ini akan direalisasikan pada kuartal kedua 2013," katanya.

Di satu sisi, dengan pemecahan harga saha menjadi lebih terjangkau dan dimungkin tiap pecahan saham itu juga mencapai angka yang lebih tinggi dari mislanya Rp. 2.000. Namun di sisi lain, jumlah saham dalam PT Telkom juga akan membengkak jumlahnya dan saham menjadi seolah tidak premium lagi.