MAJALAH ICT – Jakarta. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berencana akan mentenderkan dua blok frekuensi 3G di 2,1 GHz yang kosong sebagai akibat pengambilalihan frekuensi dari proses merger XL Axiata dan AXIS. Lelang blok 11 dan 12 kemungkinan akan dilakukan pada akhir 2015.
Diungkapkan Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Muhammad Budi Setiawan, Kementerian Kominfo berencana akan lepas blok 11 dan 12 dimana proses lelang diperkirakan di akhir 2015. "Syaratnya, Smart telecom harus sudah pindah dari 1.900 MHz agar tidak ada lagi isu interferensi," kata Budi.
Budi juga menyampaikan, dua blok itu sudah diminati oleh beberapa operator dengan mengajukan penawaran, antara lain PT Hutchison 3 Indonesia (Tri) dan Indosat. "Pemenangnya bisa ditentukan lewat beauty contest. Kami akan hitung secara matematis siapa yang paling perlu. Jika dilihat kasat mata, adilnya untuk Indosat dan Tri. Apalagi Tri tidak ada frekuensi 900 MHz," tambahnya.
Mengenai harga jual frekuensi ini, Budi mengatakan bahwa per bloknya masih di kisaran Rp 500-an miliar dimana formula perhitungan masih sama dengan tender 3G beberapa tahun lalu. "Setelah kita lelang, nanti di frekuensi 2,1 GHz akan diberlakukan teknologi netral agar bisa untuk 4G juga," pungkasnya.