MAJALAH ICT – Jakarta. Sulitnya transportasi jarak dekat dan mampu menjangkau jalan-jalan kecil serta macetnya jalanan ibu kota, membuat transportasi bermotor ojek menjadi pilihan. Namun terkadang, untuk mendapatkan ojek tidak mudah dimana mencari pengojek, atau sebaliknya sedang tidak butuh ojek, pengojek ada dimana-mana. Untuk menjawab tantangan tersebut, dihadirkanlah aplikasi Go-Jek.
Aplikasi rintisan besutan PT Go-Jek Indonesia mencoba membuat ojek yang ada di Jakarta lebih terorganisir. Upaya yang dilakukannya adalah dengan menghadirkan aplikasi mobile yang bisa dipakai oleh pengguna perangkat berbasis sistem operasi Android dan iOS.
Setidaknya, saat ini, sudah ada sekitar seribu pengendara ojek di Jakarta diorginisir, agar lebih terpercaya dan mudah diakses. Menurut Nadiem Makarim, Chief Executive Ojek Go-Jek, dibuatnya aplikasi ini karena sekarang orang sudah pada memakai smartphone. "Kita mau orang lebih gampang dapat ojek, yang ada sekaran itu market inneficiency. Giliran butuh ojek gak ada, giliran gak butuh banyak banget nongkrong di jalan," katanya.
Dan aplikasi inipun sukses mendapat respons. Diklaim Nadiem, aplikasi Go-Jek telah mendapat sambutan yang cukup baik dari masyarakat, terbukti dengan belasan ribu sudah mendownload aplikasi ini. "Sekarang sudah ada total 15 ribu download di Apple App Store dan Google Play," kata Nadiem senang.
Diharapkannya, kehadiran aplikasi Go-Jek membantu para pengendara ojek sebagai mitranya lebih mudah mendapatkan pelanggan. Go-Jek saat ini menyediakan tiga jenis layanan dalam aplikasinya, yakni ojek antar penumpang, ojek antar paket dan pemesanan belanjaan dengan maksimal pesanan senilai Rp.1 juta. "Aplikasi ini baru 2 minggu, tapi 25% pesanan sudah datang dari aplikasi," ujarnya.