Search
Kamis 19 September 2024
  • :
  • :

Kaleidoskop ICT – Juni 2013: Akun @TrioMacan2000 Tuding ada Mega Korupsi di Telkom

MAJALAH ICT – Jakarta. Setelah sukses mengungkap kasus dugaan krupsi PT Telkom Tbk di proyek MPLIK senilai Rp28,5 miliar dan proyek MPLIK senilai Rp1,4 triliun yang kacau, di Juni 2013 akun anonim @TrioMacan2000 kembali menggegerkan jagat twitterland dengan pengungkapan kasus korupsi triliunan rupiah yang disebut-sebut sebagai Centurygate jilid 2 dibalik akuisisi PT Mitratel oleh PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).

Menurut Triomacan, modus korupsi ala century gate di @TelkomIndonesia dilakukan dengan cara yang sangat rapi, canggih, penuh rekayasa & dipersiapkan secara matang.

"Langkah pertama adalah melakukan penggantian seluruh direksi @TelkomIndonesia yg dianggap tdk mau mendukung rencana perampokan/korupsi ini, diantaranya mengganti Rinaldi Firmansyah cs dengan Arif Yahya cs dimana 8 orang direksi semuanya almuni ITB dan orangnya Menko Ekonomi @Hatta_Rajasa," kicaunya.

Selanjutnya, tambahnya, direksi Telkomsel (anak Telkom) juga diganti dengan direksi yang mau "bekerjasama" dalam rencana korupsi mega triliunan ini. Mereka, lanjut akun tersebut, juga menempatkan orang mereka di jajaran direksi PT. Indosat karena Indosat juga bagian dari rencana perampokan/korupsi ini.

"Setelah semua direksi diganti, Wakil Bendum PAN yg jg pengusaha nasional Wahyu Sakti Trenggono, mengambil alih kepemilikan saham di PT Tower Bersama Infrastruktur Grup/TBIG. Jumlah saham TBIG yg ditakeover WS Trenggono disebut-sebut sedikitnya 30%, namun sumber internal TBIG mengungkapkan lebih dari 51% saham," ungkapnya di TL.

TBIG adalah perusahaan nasional yg core bisnisnya adalah penyediaan/penyewaan infrastruktur telekomunikasi seperti BTS dll.

Semula TBIG ini mayoritas sahamnya dimilki Edwin Suryajaya (ex Astra) dan Sandiaga UNo. Langkah pertama adalah dengan memerintahkan Telkom Indonesia memberikan sebagian besar pangsa bisnis pembangunan/sewa BTS ke TBIG.

TrioMacan menuturkan setelah TBIG dikuasai WS Trenggono yang notabene orangnya Hatta_Rajasa, mulailah dilakukan rekayasa untuk membobol TelkomIndonesia, Telkomsel & Indosat. Proyek penyediaan/sewa BTS @TelkomIndonesia @Telkomsel @Indosat diberikan kepada PT. TBIG dengan mengorbankan hidup PT. Dayamitra Telkom.

Dayamintra (Mitratel) adalah anak perusahaan Telkom Indonesia yang core bisnisnya penyediaan BTS untuk Telkomsel dan Indosat. "Akibat "kebijakan" PT. @TelkomIndonesia yg serahkan pangsa bisnis Mitratel ke PT. TBIG ini, Mitratel pun tergerus habis omset & labanya," ungkapnya.

Di pihak lain, PT TBIG tahun ini 2012 mencatat omzet hampir Rp2 Triliun dan laba hampir Rp1 Triliun (naik > 100% dari thn 2011). Namun, menurut TrioMacan, bukan lompatan omzet dan laba TBIG itu yang menjadi sumber keuntungan besar TGIB (Trenggono, @Hatta_Rajasa dan PAN ?).

"Keuntungan terbesar yg berhasil diraup TBIG (Trenggono & @Hatta_Rajasa cs?) adalah dari kapitalisasi market atas lompatan harga saham TBIG," kata akun anonim itu.

Menurut TrioMacan, harga saham TBIG semula adalah 2000/saham (2011). Melalui kolusi dengan Telkom, harga sahamnya melonjak menjadi hampir Rp7.000/saham.

Kapitalisasi saham PT TBIG dari 8 Triliun melompat menjadi 27 Triliun atau lebih 300%. Dan yang menikmati keuntungan terbesar, tambahnya, adalah mereka yang merencanakan semua rekayasa ini. l "Praktek yg mereka lakukan ini dalam pasar modal disebut Insider Trading.

Mereka tahu & bahkan yang lakukan semua ini untuk keuntungan pribadi. Dengan asumsi Trenggono Cs kuasai 50% saham TBIG, maka dengan lompatan harga saham 2.000 ke 7.000, mereka untung 5.000/saham (margin > 250%). Dengan kapitalisasi 27 Triliun selama thn 2012 saja, sedikitnya Trenggono cs raup keuntungan minimal 7 triliun dari hasil Insider Trading ini.