Search
Rabu 4 Desember 2024
  • :
  • :

Kaleidoskop ICT – Mei 2013: BI Keluarkan Panduan Branchless Banking

MAJALAH ICT – Jakarta. Bank Indonesia (BI) di Mei 2013 meluncurkan panduan jasa perbankan untuk branchless banking. Bagi bank-bank yang ingin ikut proyek percontohan segera mengajukan izin ke BI sebab proyek percontohan ini akan mulai berjalan pada minggu ketiga Mei sampai November tahun ini.

Demikian diungkapkan Asisten Gubernur BI, Mulya Siregar. Menurut Mulya, beberapa bank sudah ada yang menyatakan ketertarikannya. Ditambahkan, pelaksanaan proyek ini dilakukan secara terbatas di delapan provinsi yakni Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan. Setiap bank paling banyak mendirikan branchless banking di dua provinsi. Untuk setiap provinsi hanya dapat mendirikan unit di tiga kecamatan. 

"Pihak yang ikut serta ujicoba adalah bank, operator telekomunikasi, unit perantara layanan keuangan (UPLK) atau agent banking dan layanan pendukung lain," kata Mulya. Dijelaskannya, bank merupakan pihak utama yang menentukan kerjasama dengan perusahaan telekomunikasi dan UPLK. Setelah uji coba, bank dan telekomunikasi akan melanjutkan branchless banking dengan mengajukan izin ke BI. Bank menjadi penanggung jawab UPLK, jika terjadi penyimpangan.

Mulya juga menegaskan bahwa BI juga mensyaratkan, bank dan operator telekomunikasi harus memenuhi persyaratan minimal manajemen risiko. Khusus untuk operator telekomunikasi, keharusan adanya mekanisme pemenuhan kewajiban sebagai penyelenggara e-money, mekanisme failure to settle jika penerbit gagal bayar, dan penerapan mitigasi risiko yang bersumber dari UPLK.

Langkah BI dalam hal ini nampaknya membuat koridor bagi pelaksanaan branchless banking yang sesungguhnya sudah dilakukan beberapa bank. Seperti Bank CIMB Niaga yang menggagas nomor telepon selular sebagai nomor rekening.

Rekening ponsel tersebut dirancang untuk menerima uang melalui ATM CIMB Niaga tanpa menggunakan kartu ATM bank tersebut. Nasabah hanya perlu memasukkan nomor ponsel pada ATM CIMB Niaga. Pemilik rekening ponsel juga bisa langsung mengirimkan uang dengan melakukan transfer melalui telepon seluluar. Namun untuk bisa menggunakan layanan ini nasabah harus mendaftarkan nomor seluler mereka di cabang CIMB Niaga terdekat.

Menurut Presiden Direktur CIMB Niaga, Arwin Rasyid, dengan cara tersebut, CIMB Niaga memperoleh dua keuntungan, yakni penambahan dana murah dan peningkatan nilai simpanan. "Penerima dana bisa mengambil sebagian dari dana dan menyimpan sisanya di rekening ponsel miliknya untuk digunakan di kemudian hari, tanpa dikenai biaya administrasi bulanan," ungkap Arwin

Untuk menjalankan program tersebut, menurut Arwin yang mantan Dirut Telkom ini, CIMB Niaga mengeluarkan dana sebesar Rp.50 miliar dimana dana itu diambil dari dana program Go Mobile. "Tahun pertama, CIMB mentargetkan menjaring 500.000 nasabah baru dengan transaksi Rp 1 triliun. Tahap awal, transaksi ini maksimal Rp 1 juta, tapi nasabah bisa melakukan transaksi Rp 5 juta dengan syarat melaporkan ke bank," papar Arwin.

Meski begitu, tambahnya, tahap awal ini transaksi rekening ponsel baru dapat dilakukan di cabang atau ATM CIMB Niaga. Tujuannya, demi kemanan. Namun, kata Arwin lagi, di semester I 2013 layanan sudah bisa melalui agen-agen pengiriman uang dan perusahaan reseller, seperti Money Gram, Westren Union, serta gerai Indomaret maupun Seven Eleven.