Serangan dedemit dunia maya makin menjadi-jadi. Serangannya mulai menyasar situs-situs penting pemerintah yang ada kaitannya dengan keamanan dan pertahanan negara. Setelah situs Presiden SBY, giliran situs Kepolisian Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan yang disatroni hacker.
Tak tanggung-tanggung, dua situs Polri sekaligus disatroni peretas yang menamakan dirinya Jember Hacker pada Kamis (16/5) selama kurang lebih 4,5 jam.
Jangan dilihat waktunya yang cuma sebentar, namun ini seperti sebuah pesan moral bawa sistem teknologi informasi Polri berarti masih bisa ditembus, bahkan sampai ke admin-nya.
Beberapa jam yang lalu, tampilan depan situs Divhum POLRI berganti rupa dengan gambar seseorang memakai topeng putih dengan background hitam. Selain itu, ada pula teks bergerak di bawahnya yang mengambil dua buah ayat dari Al-Quran dari Surat Al-Anaam 162-163. Tidak diketahui apa maksud dari penulisan ayat ini.
Walaupun belum diketahui apa maksud dari serangannya tersebut, namun peretas ini dengan ‘sukarela’ memberitahukan identitas mereka.
Tidak hanya satu situs saja, ternyata website Kepolisian Daerah Jawa Timur juga berhasil dibobol oleh peretas. Dalam serangan di situs ini, peretas tidak mengganti tampilan depannya, namun mengganti nama dan domain dari websitenya.
Semula situs Kepolisian Daerah Jawa Timur ini memiliki nama alamat www.jatim.polri.go.id dan kini telah berubah menjadi http://polda.masansoft. com. Meski tak ada perubahan tampilan, tapi ini menandakan bahwa penyusup bisa menembus celah keamanan sangat dalam hingga ke level admin.
Ajakan untuk meretas situs kepolisian RI secara massal (www.polri.go.id) ternyata dikampanyekan di Facebook oleh akun yang menamakan dirinya Pembela Tauhid. Tak hanya ajakan, akun tersebut juga memberikan petunjuknya pada pengguna Facebook awam sekalipun.
Tak hanya situs kepolisian, situs Kemenhan juga diserang dedemit maya alias hacker. Adapun situs yang diganti tampilannya (defacing) adalah situs Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan di www.pothan.kemhan.go.id.
Dalam website direktorat jenderal yang merupakan thing tank (tangki pemikir) Kementerian Pertahanan ini, tampilan berganti dengan warna hitam dan berisi tulisan “Oops Myanmar HackerWas Here”. Entah apakah ini dilakukan dari Myanmar langsung atau hanya sekadar menuliskan nama negara yang ketika adanya konflik di Rohingya, Indonesia mencoba membantu konflik di sana.
Selain tulisan tersebut, tulisan lainnya adalah “Hello Indonesia Goverment, You should be proud with uneducated Indo script kiddies. coz they believe (defacing/Ddosing) to the other country websites is the best solution for them. If you would sympathize the white programmers/developers of your country & how they are feeling. you can catch such script kiddies. coz CVT are ready to provide those skiddies Informations” tulis sang Hacker.
Pengganti situs ini sendiri memiliki nama inisial yaitu CVT, yang mungkin berarti Cyber Vampire Team, sebagaimana juga dicantumkan alamat akun Facebook dari mereka di http://facebook.com/ cvtteam.
Perkembangan terakhir, akhirnya situs POLRI di www.polri.go.id pulih setelah seminggu tumbang. Situs tersebut baru bisa diakses pagi hari ini, 23 Mei 2013.
Berikut ini kronologi peretasan situs Polri.
16 Mei 2013
07:00 WIB: Situs Divisi Hukum Kepolisian Republik Indonesia terkena serangan hacekr. Tampilan depan situs Divhum POLRI berganti rupa dengan gambar seseorang memakai topeng putih dengan background hitam. Walaupun belum diketahui apa maksud dari serangannya tersebut, namun kelompok peretas ini dengan ‘sukarela’ memberitahukan identitas mereka, yaitu Jember Hacker.
11:30 WIB: Peretasan situs Divisi Hukum POlri berakhir.
12:00 WIB: Situs Kepolisian Daerah Jawa Timur mendapat serangan juga, namun tidak merusak tampilan layar, hanya mengganti domainnya saja. Semula situs Kepolisian Daerah Jawa Timur ini memiliki nama alamat www.jatim.polri.go.id dan kini telah berubah menjadi http://polda.masansoft.com. Penggantian domain itu membutikan peretas sudah masuk ke level admin dan bisa mebyubah situs sesuka hatinya.
17 Mei 2013
15:00 WIB: Muncul ajakan untuk meretas situs kepolisian RI secara massal (www.polri.go.id) ternyata dikampanyekan di Facebook oleh akun yang menamakan dirinya Pembela Tauhid. Tak hanya ajakan, akun tersebut juga memberikan petunjuknya pada pengguna Facebook awam sekalipun.
Ajakan itu sendiri mulai menyebar di Facebook Kamis sore ini (17/5). Dalam pesan dari pemilik akun menyebutkan bahwa situs polri sudah down 40% yang bisa dicek di http://www.status.ws/www.polri.go.id.
23:00 WIB: Situs Kepolisian Daerah Jawa Timur masih belum pulih dari serangan peretas.
18 Mei 2013:
16:00 WIB: Situs Kepolisian Republik Indonesia Divisi Hukum di laman http://divkum.polri.go.id kembali diserang. Begitu situs dibuka, yang tampil adalah gambar kartun polisi dan tulisan "hacked by larcenciels." Di bawah tulisan tersebut terdapat juga tulisan sila ke-5 Pancasila yang berbunyi: "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia."
23:00 WIB: Situs Kepolisian Daerah Jawa Timur masih belum pulih dari serangan peretas.
19 Mei 2013
07:00 WIB: Situs Kepolisian RI di www.polri.go.id tumbang. Situs tersebut sama sekali tidak bisa diakses dan yang tampil di laman tersebut adalah "The connection was reset".
20 Mei 2013
Situs www.polri.go.id masih tumbang dan tidak bisa diakses
21 Mei 2013
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengaku siap membantu kepolisian dalam melacak pembobol situs-situs Polri. Namun, asosiasi tersebut mengaku belum menerima permintaan bantuan dari kepolisian. Hingga hari ini, situs www.polri.go.id masih belum bisa diakses.
22 Mei
Situs www.polri.go.id masih tumbang. ID–SIRTII (Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure) menyesalkan Kepolisian RI yang tidak membuka diri terhadap peretasan sejumlah situsnya dalam lima hari terakhir.
Kepala Kepolisian RI Jenderal Timur Pradopo mengaku kesal setelah mengetahui situs Polri disusupi dedemit maya dan akan mengejar pelakunya.
23Mei 2013
08:00 WIB: Situs Kepolisian RI di www.polri.go.id sudah pulih kembali.