MAJALAH ICT – Jakarta. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara membuat langkah mengejutkan. Hal itu dengan mengijinkannya balon raksasa milik Google yang disebut akan memberikan layanan internet menguasai angkasa Indonesia.
Meski demikian, Rudiantara berkilah bahwa Google hanya akan menggunakan balon udaranya sebagai sarana untuk uji teknis, bukan untuk dikomersilkan dan bersaing dengan perusahaan telekomunikasi di Indonesia. "Project Loon hanya akan mengadakan technical test di udara Indonesia tanpa ada implikasi komersil," tegasnya.
Seperti diketahui, project Loon merupakan proyek yang digagas Google dalam rangka menyebarkan internet ke berbagai daerah terpencil di dunia. Project Loon menggunakan balon raksasa yang akan berfungsi sebagai penyebar sinyal internet. Memang isu ini sempat santer karena beritanya sudah mengemuka di internasional tentang rencana Google menghadirkan balon raksasa di Indonesia.
Balon Google ini rencananya akan menggunakan frekuensi komunikasi 900Hz. Rudiantara juga memastikan bahwa Google hanya akan melakukan uji coba semata. Pemerintah menegaskan tak akan membuka lisensi penggunaan frekuensi telekomunikasi baru kepada mereka.
Upaya Google memasuki wilayah Indonesia tentu akan mengubah lanskap bisnis internet. Penyedian jasa internet (ISP), nampaknya akan yang paling terpukul pertama kali karena dengan balon internet, dimana internet bisa langsung diakses melalui ponsel atau jika dengan WiFi bisa menjangkau rumah, sekolah, kantor-kantor, maka keberadaan ISP tidak lagi diperlukan.