MAJALAH ICT – Jakarta. Lanskap posisi operator telekomunikasi di Indonesia telah bergeser signifikan selama setahun terakhir. Telkomsel masih menjadi pemimpin pasar pada posisi teratas, dengan pangsa pasar yang stabil di 45 persen. Sementara itu, XL Axiata yang berada di posisi ke-2 setahun yang lalu, telah merosot ke posisi keempat dengan pangsa jatuh dari 20,6 persen menjadi 14 persen di Q2 . Ini telah kehilangan lebih dari 17 juta sambungan dalam 12 bulan, menurut GSMA Intelligence.
Sementara itu, Indosat telah menambahkan lebih dari 14 juta pengguna baru dan memperluas pangsa dari 18 persen menjadi 21,6 persen, yang mendorong Indosat naik kembali ke tahtanya di posisi ke-2. Sementara itu, Operator Hutchison 3 Indonesia atau Tri, diam-diam pindah ke posisi ketiga di Q2 dan berhak atas pangsa pasar 14,4 persen, naik dari 11,5 persen di tahun lalu.
XL sendiri melaporkan kerugian bersih di semester 1 dari Rp.851 miliar, hampir dua kali lipat dari tahun lalu. Banyak yang menyalahkan pada rupiah lemah, tapi pendapatan turun 4 persen tahun-ke-tahun dan basis pelanggan turun 27,6 persen menjadi 45 juta. Namun begitu, pelanggan campuran XL membaik dan ARPU meningkat hampir 15 persen menjadi Rp.31 ribu dari Q4.
Penurunan tajam dalam jumlah pelanggan XL telah menjadi perubahan besar bagi penantang pasar yang berani memotong harga secara tajam dan mengambil pasar Telkomsel, serta Indosat. Ada harapan bagi XL untuk rebound di era 4G ini. Namun, pangsa pasar 4G XL baru 9,5 persen di Q2, menurut GSMA Intelligence.