MAJALAH ICT – Jakarta. Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk, Arief Yahya mengngkapkan bahwa saat ini kapitalisasi pasar Telkom mencapai 20,77 miliar dolar AS atau sekitar Rp. 230 trliun. Selain itu, katanya, Telkom merupakan satu-satunya perusahaan Indonesia yang melakukan dual listing dan tercatat di NYSE dan telah membuktikan diri sebagai portofolio yang konsisten dengan kenaikan nilai saham sejak 30 September hingga 30 Oktober 2013, sebesar 9.52 persen.
Demikian dikatakan Arief menyambut perayaan 157 tahun Telkom serta menyambut 18 tahun pencatatan saham Telkom di Bursa Saham New York (NYSE), yang akan jatuh 14 November mendatang. "Pencatatan saham Telkom di NYSE merupakan tonggak sejarah, yang menunjukkan keberanian menjadi wakil dunia usaha di pusat keuangan dunia. Pencatatan di NYSE juga pembuktian komitmen untuk memenuhi tuntutan pelaporan serta transparansi perusahaan berstandar internasional,” ujar Arief dalam rilis resminya.
Ditamabhakn Arief, pencatatan saham di NYSE adalah tonggak sejarah yang menandai 157 tahun perjuangan Telkom membangun industri telekomunikasi Indonesia. Saham Telkom sendiri tercatat di NYSE dan London Stock Exchange (LSE) dalam bentuk (ADS) melalui program American Depository Receipt (ADR) dengan kustodian The Bank of NewYork Mellon. Hingga 30 Oktober 2013, volume perdagangan saham Telkom di NYSE memberikan kontribusi sebesar 31.7 persen dari total perdagangan saham Telkom.
Meskipun kontribusi tersebut, lebih rendah jika dibandingkan dengan volume perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), namun tercatatnya saham Telkom di NYSE memberikan kemudahan untuk mendapatkan akses terhadap sumber-sumber pendanaan eksternal di tingkat internasional, serta valuasi premium.
“Tidak mudah untuk mewakili dunia usaha Indonesia di pusat keuangan dunia, serta menunjukkan kinerja portofolio yang konsisten. Ini adalah sebuah sebuah prestasi sekaligus kebanggan bagi Telkom dan Indonesia,” tambah Arief Yahya.