MAJALAH ICT – Jakarta. Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengungkapkan, saat ini kapitalisasi pasar (market cap) di Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah menyentuh level Rp5.500 triliun. Posisi kapitalisasi pasar di bursa sudah mendekati rekor tertinggi. Pencapaian ini dbantu dengan kapitalisasi PT Telekomunikasi Indonesia yang mencapai Rp.400 triliun.
"Market cap Telkom sudah Rp.400 triliun.Itu rekor dan mendorong market cap jadi Rp5.500 triliun. Posisi market cap terbesar sepanjang sejarah Rp.5.560 triliun," katanya. "Semoga kita bisa lampaui itu," tambahnya.
Karena itu Tito mendorong agar dana repatriasi tax amnesty diperkirakan akan banyak masuk ke pasar modal dimana dana yang masuk tersebut akan mencari instrumen investasi dimana alah satunya yang dicari adalah saham BUMN maupun anak usahanya, anak usaha BUMN segera melantai di bursa.
”Sudah banyak anak usaha BUMN yang mendaftar IPO. Ini sangat bagus. Apalagi dana tax amnesty itu akan banyak masuk. Investor itu ingin masuk ke yield lebih tinggi. Dengan fokus ke saham, maka BUMN dan anak usaha bisa meraup yield lebih tinggi," katanya.
Diungkapkannya juga, ternyata bukan hanya posisi market cap saja namun frekuensi perdagangan saham pun mendekati rekor. Frekuensi tertinggi di bursa mencapai 373.400 kali, sedangkan porsi kemarin frekuensi sudah mencapai 368 ribu kali. "Kondisi bursa yang semakin matang, bukan hanya ada tax amnesty saja, tapi ada perbaikan dari sisi BEI sendiri," pungkasnya.
