MAJALAH ICT – Jakarta. Slot orbit satelit 105,5 BT menjadi perbincangan yang hangat minggu ini. Selain surat pemerintah kepada Indosat yang memutuskan untuk mengambil alih penggunaan slot orbit tersebut, didapat kabar bahwa Bank Rakyat Indonesia, akan diberi amanah untuk mengisi slot orbit tersebut dengan satelit. Pemilihan BRI disebut-sebut karena Indosat telat memberikan komitmen pada pemerintah, dan saham Indosat mayoritas dikuasai asing.
BRI sendiri disebut-sebut telah siap mengambil alih penggunaan slot satelit 150.5 BT. Hitungan bisnis dan persiapan peluncuran satelit telat dilakukan. Keputusan menunjuk BRI bukan keputusan Menkominfo semata, namun dikabarkan diambil oleh Kemenko Polhukam. Satelit ini, bukan hanya dipakai oleh BRI menghubungkan semua kantor cabang, namun juga dipakai untuk pertahanan keamanan.
Keputusan meluncurkan satelit sendiri, bagi BRI merupakan keputusan yang dhitung matang. Pasalnya, bank plat merah ini harus menggelontorkan uang skitar Rp. 400 miliar per tahun untuk sewa transponder. Dengan masa hidup satelit 10 tahunan, maka ini jauh lebih efisien, karena harga satelit hanya sekitar Rp. 3 triliunan.