MAJALAH ICT – Jakarta. Touch ID, metode verifikasi yang dimiliki oleh perangkat baru dari Apple, iPhone 5S, digadang-gadang Apple sebagai sistem security yang aman dan menjadi fitur andalan produk terbaru Apple tersebut. Namun, maksud hati untuk melindungi semua data di dalam ponsel dengan biometric tersebut, ternyata sistem keamanan ini lemah karena bisa ditembus sekelompok hacker di Jerman.
Cara yang dilakukan hacker ini adalah cara konvensional, seperti yang sering dilihat di film-film Hollywood, dengan membuat sidik jari palsu berbahan lateks. Dengan cara itu, Chaos Computer Club, kelompok hacker tersebut, berhasil menembus metode verifikasi Touch ID.
Ini memang mencengangkan karena Apple mengklaim sensor sidik jari yang ada di iPhone 5S memiliki resolusi yang lebih tinggi sehingga tidak mudah ditembus. Dan itu yang dilakukan Chaos Computer Club, mereka melakukan sedikit perbaikan di proses pembuatan sidik jari palsu dari lateks tersebut.
Digambarkan oleh para hacker Jerman tersebut, mereka menggunakan foto sidik jari 2400 DPI dan mencetak foto tersebut secara terbalik dengan printer laser di resolusi 1200 DPI. Cetakan timbul yang dihasilkan printer laser tersebut kemudian dilapisi dengan lateks yang setelah kering dapat digunakan untuk menembus Touch ID di perangkat smartphone iPhone 5S. Untuk membuktikan aksi mereka tersebut, pihak Chaos Computer Club bahkan menampilkan video yang menunjukkan aksi mereka tersebut.
Bagi yang berminat untuk melihat videonya, dapat dilihat di bawah ini: