Search
Senin 28 April 2025
  • :
  • :

Kebijakan Nama Asli Mulai Diterapkan Facebook, Pria Vietnam-Australia Jadi Korban

MAJALAH ICT – Jakarta. Kebijakan untuk menggunakan nama asli mulai diterapkan Facebook. Namun demikian, korban telah jatuh. Hal itu menimpa seorang pria bernama Phuc Dat Bich yang beberapa akunnya ditutup karena nama aslinya dipertanyakan.

Itulah yang membuat lelaki Vietnam-Australia terpaksa memposting paspornya di media sosial tersebut, untuk embuktikan keaslian namanya dan memungkinkan dia untuk terus menggunakan platform jejaring sosial. Foto paspor pria berusia 23 tahun inipun mendapat ‘like’ lebih dari 127 ribu di Facebook.

"Saya merasa sangat jengkel dimana tak seorang pun tampaknya percaya saya ketika saya mengatakan bahwa nama hukum saya adalah bagaimana Anda melihatnya," posting Bich di Facebook. "Saya telah dituduh menggunakan nama palsu dan nama menyesatkan yang saya temukan sangat ofensif. Apakah karena aku Asia? Apakah itu?"

Paspor pria ini jelas menampilkan yang namanya sebenarnya Phuc Dat Bich, meskipun banyak telah menunjukkan bahwa pengucapan yang benar dari nama tersebut adalah Phoo Da Bic. Nama ini tidak biasa karena banyak membayangkan, dengan lebih dari 50 orang dengan nama yang sama muncul di pencarian Facebook.

Facebook kini mengoperasi fitur untuk memastikan bahwa orang hanya menggunakan nama asli mereka pada platform jejaring sosial untuk menghindari profil palsu dan orang harus bertanggung jawab atas apa yang mereka katakan secara online. Sebuah posting Kepala Produk Facebook, Chris Cox, awal bulan ini meminta maaf kepada mereka yang telah tersinggung oleh nama kebijakan Facebook, tetapi membela langkah-langkah yang diambil.

Cox mengatakan, "Kami percaya ini adalah kebijakan yang tepat untuk Facebook Ini mekanisme utama kita harus melindungi jutaan orang setiap hari, di seluruh dunia, dari bahaya nyata peniruan, trolling, kekerasan dalam rumah tangga, dan lebih tinggi tingkat bullying dan intoleransi yang seringkali terjadi sebagai hasil dari orang bersembunyi di balik nama palsu, dan itu amat menakutkan dan benar-benar sedih. "

Namun demikian, Facebook mengakui bahwa ada ruang untuk perbaikan dan bahwa perusahaan ini akan mengambil langkah-langkah untuk memperbaikinya.