MAJALAH ICT – Jakarta. BlackBerry ternyata masih dalam tahap belum sembuh benar dari krisis yang terjadi sejak 2012 lalu. Tidak heran jika CEO BlackBerry John Chen pernah mengatakan bahwa harapannya BlackBerry akan kembali bangkit hanya 50% persen. Setelah melakukan Pemutusan Hukum Kerja (PHK) terhadap 120 karyawannya di Waterloo, Ontario, Kanada, BlackBerry kembali mem-PHK 90 karyawannya di Ottawa. Bukan cuma PHK, BlackBerry juga menutup kantor di Ottawa tersebut.
Ottawa sendiri disebut-sebut sebagai ‘epicentrum’ pengembangan BlackBerry 10. Bahkan saat akan meluncurkan BlackBerry 10 pada Januari 2013, para karyawan dibatasi waktunya untuk mengambil cuti musim panas, dan semuanya harus bekerja lembur agar peluncuran BlackBery 10 tepat waktu.
Tapi ternyata, BlackBerry 10 tidak mendapat sambutan dan BlackBerry pun memasuki fase kritis hingga saat ini. Kantor Ottawa ditutup dan 90 karyawan harus di PHK.
Sebelumnya menutup kantor di Ottawa, beberapa hari BlackBerry baru saja mem-PHK karyawan di kantor pusatnya Waterloo Kanada. Menurut laporan CBC, ada 120 karyawan yang di PHK. Karyawan ini merupakan karyawan merupakan karyawan yang bekerja untuk pengembangan produk dan tim teknologi nirkabel. PHK karyawan ini nampaknya merupakan merupakan langkah mudah karena gedung tempat karyawan tersebut bekerja juga suda dijual kepada Universitas Waterloo.
Pengurangan ini mungkin juga dikarenakan karena telah dikerjasamakannya pengembangan dan produksi Blackberry selama 5 tahun ke depan Foxconn, sehingga peran karyawan tersebut tidak diperlukan lagi.
Manajemen BlackBerry sendiri menyatakan akan melakukan apapun untuk melayani pekerjanya dan dukungan selama masa transisi ini. Namun yang jelas, optimalisasi sumber daya manusia yang ada sedang dilakukan untuk target operasional yang ditentukan.