Search
Kamis 14 November 2024
  • :
  • :

Kembangkan Inovasi Satelit Anak Negeri, Menkominfo Dukung Perizinan dan Koordinasi Internasional

MAJALAH ICT – Jakarta. Pemerintah memberikan dukungan penuh dalam pengembangan teknologi satelit nasional. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan dukungan terhadap riset dan pengembangan satelit itu berupa bantuan perizinan filling orbit satelit dan koordinasi International Telecommunication Union (ITU).

“Kita harus mendukung secara penuh riset dan inovasi keantariksaan yang dicanangkan oleh Bapak Presiden Joko Widodo. Sebagai pengguna teknologi satelit dalam upaya transformasi digital tentu kami mendukung penuh riset teknologi satelit nano (cube satellite) Indonesia, yang dilakukan oleh generasi bangsa kita,” ujarnya dalam Konferensi Pers Virtual Rencana Peluncuran Satelit Nano Indonesia dari Media Center Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Senin (25/10/2021).

Menurut Menteri Johnny, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17 ribu pulau dan topografi alam yang beragam, Indonesia memiliki tantangan tersendiri dalam penyediaan konektivitas digital. Bahkan, dengan jumlah penduduk yang mencapai 270 juta jiwa ada tantangan tersendiri dalam mengentaskan kesenjangan akses internet masyarakat yang terpisah bentangan laut, selat, lembah, ngarai, sungai dan pegunungan.

“Keberadaan satelit yang andal menjadi salah satu prasyarat untuk memperbesar internet-link ratio dan konektivitas ke seluruh wilayah di nusantara. Termasuk di wilayah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal (3T) demi mengentaskan disparitas digital atau to bridge the digital divide,” tandasnya.

Menkominfo menyatakan kondisi geografis Indonesia yang unik tentu membutuhkan inovasi teknologi satelit. Menurutnya hingga tahun 2030, Indonesia diproyeksikan membutuhkan kapasitas satelit sekitar 1 TBps (Terabyte per second). Oleh karena itu, pengembangan inovasi satelit bisa menjadi solusi.

“Dengan kebutuhan yang sangat besar tersebut, diperlukan orkestrasi kebijakan yang konsisten, sehingga Indonesia tidak tertinggal dalam hal riset dan pengembangan satelit, secara khusus satelit nano dibanding dengan negara-negara atau bangsa lain,” ujarnya

Kolaborasi

Teknologi satelit nano memiliki peranan yang tak kalah penting dengan satelit besar satelit besar lain, bahkan lebih efisien. “Teknologi satelit nano memiliki peranan yang tak kalah penting dengan satelit besar lainnya, namun sepengetahuan saya akan lebih efisien karena komponen satelit yang dibuat lebih kecil dan lebih ringan,” ujar Menteri Johnny.

Oleh karena itu, Menkominfo mendukung inisiasi pengembangan teknologi satelit nano oleh sekelompok mahasiswa Surya University sejak 6 tahun yang lalu. Karya inovatif tersebut, menurutnya dapat memicu semangat generasi muda untuk berkarya dan berinovasi mendukung kebutuhan satelit nasional Indonesia.

“Secara khusus, saya mengapresasi peneliti atau researcher satelit nano Indonesia antara lain Afiq Herdika Sulistya, Correy Ananta Adhilaksma, Hery Steven Mindarno, dan Muhammad Zulfa Dhiya’ulhaq. Kemudian, Roberto Gunawan, Setra Yoman Prahyang, Suhandinata, Sunartoto Gunadi selaku pembimbing serta Riza Muhida selaku mantan pembimbing,” tuturnya.

Menteri Johnny mendukung pendampingan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) dan sektor swasta dalam pengembangan satelit nano.

“Kominfo mendukung upaya kerja sama antara BRIN melalui Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa untuk memberikan pendampingan serta resources swasta yang dalam hal ini didukung penuh oleh Pasifik Satelit Nusantara (PSN) menyumbangkan komponen satelit dan ORARI dalam membantu riset ground segmen serta akademisi untuk mendorong penguatan riset dalam penguasaan teknologi satelit oleh putra-putri Indonesia,” paparnya.

Menkominfo berharap kolaborasi lintas sektor itu dapat menjadi awal yang baik bagi pengembangan teknologi satelit dan roket buatan anak bangsa di Indonesia.

“Kehadiran satelit nano buatan anak bangsa yang dipelopori oleh putra putri Indonesia yang senantiasa produktif, kreatif dan terus berkarya, merupakan kekuatan kita untuk mewujudkan Indonesia yang semakin digital, semakin maju,” tandasnya.

Bahkan, Menteri Johnny berharap riset untuk penjelajahan ruang angkasa bisa dilanjutkan untuk membangun lebih banyak minat generasi muda Indonesia.

“Kita membutuhkan banyak inovasi dan kreasi baru. Indonesia membutuhkan banyak inventor dan kerjasama kolaborasi pemerintah, kementerian dan pemerintah daerah bersama seluruh sektor privat bisnis dan industri untuk memperkuat kemampuan dalam menghadirkan teknologi-teknologi baru,” ungkapnya.

Dalam konferensi pers virtual itu, Menteri Johnny didampingi Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, Ismail; Plt. Kepala Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN Erna Sri Adiningsih; dan Direktur Utama PT Pasifik Satelit Nusantara Adi Rahman Adiwoso.