MAJALAH ICT – Jakarta. PT Indosat Ooredoo Tbk berencana menyiapkan belanja modal atau capital expenditur (CAPEX) senilai Rp.7-7,5 triliun. Capex ini akan dipakai untuk berinvestasi di jaringan, dan juga di bidang IT. Ssmber dana dari CAPEX ini berasal dari internal cashflow perusahaan. Demikian disampaikan Direktur Utama dan CEO PT Indosat Ooredoo Alexander Rusli.
“Capex semuanya dari internal cashflow, tidak ada pinjaman,” kata Alex. Menurutnya, dalam setahun ini pihaknya memiliki cashflow kurang lebih sebesar Rp.13 triliun, jadi sangat mungkin untuk menutup dana capex yang akan digunakan tahun ini,” ujarnya.
Dijelaskannya, Indosat juga berencana untuk menerbitkan obligasi yang akan digunakan untuk refinancing 50% utang dalam dolar.
“Obligasi sebetulnya untuk refinance yang dolar, ada kisaran 18%. Disitulah mau pertahankan sekitar 9%,” katanya. Indosat sendiri dikabarkan masih memiliki hutang kepada beberapa kreditur luar negerinya seperti ANZ Banking Group Ltd sebesar US$100 juta, pada HSBC France sebesar US$60,4 juta dan pada AB Svensk Exportkredit sebesar US$19,6 juta.
Menurut Alex, Indosat punya rencana untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT). Hal tersebut akan dilakukan perseroan demi mengurangi jumlah utang luar negeri perseroan. Alex sendiri belum mau membeberkan detailnya, sementara masih mencari underwriter dalam upaya menggolkan strategi ini. Hanya saja, yang jelas, emiten telekomunikasi ini punya rencana untuk menerbitkan obligasi ini di kuartal II-2017. “Sepertinya sudah mau diajukan dalam minggu-minggu ini. Kalau persetujuan dari komisaris semua sudah,” kata Alex. Dia juga mengatakan bahwa metode PUB ini sama dengan yang sebelumnya.
Indosat sendiri juga sudah menerbitkan PUB yang bakalan jatuh tempo di tahun depan dengan jangka waktu selama 3 tahun. Untuk PUB kali ini, Indosat akan memiliki skema PUB selama 3 tahun.