MAJALAH ICT – Jakarta. Kementerian Kominfo dan Kementerian Sosial bekerjasama dengan Yayasan Panyandang Cacat Indonesia (YPAC) menggelar Kompentensi keterampilan Teknologi Informatika (TIK) antar remaja disabilitas 2015, yang berlangsung 5-7 Juni 2015 di Pusat TIK Nasional, Ciputat Tangerang Selatan.
Kompentisi TIK yang diikuti kurang lebih 200 peserta dari YPAC seluruh Indonesia, SLB se DKI Jakarta, dan Perwakilan Sosial yang terkait disabilitas di Indonesia dibuka secara resmi oleh Menteri Sosial Khofifah Indar Parawangsa. Hadiri pada acara tersebut Kepala Badan Litbang dan SDM Kemkominfo, Basuki Yusuf Iskandar, Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany dan para pejabat eselon II di lingkungan Badan Litbang SDM dan Ketua Umum YPAC Imbari Kusumah Sembada.
Kepala Badang Litbang dan SDM Kemkominfo, Basuki Yusuf Iskandar mengatakan peningkatan kemampuan dan keterampilan remaja disabilitas di bidang TIK sudah waktunya untuk diberikan perhatian lebih dari berbagai pihak.
"Hal ini akan mendorong rasa percaya diri dan semangat remaja disabilitas indonesia yang juga menjadi bagian dari angkatan kerja muda nasional," kata Basuki. Menurut Basuki, melalui adu kreativitas dalam pemanfaatan TIK, pelatihan dan kompentisi tersebut diharapkan dapat meningkatkan jumlah remaja disabilitas yang lebih produktif, mampu mengakses pendidikan yang lebih tinggi, berperan aktif di dunia kerja dan bahkan dapat berkreasi dalam berwirausaha, dimana nantinya mereka tidak hanya dapat menafkahi diri sendiri dan keluarga, tetapi juga dapat menambah lapangan kerja bagi masyarakat umum.
Basuki mengatakan dalam rangka keberlanjutan program pengembangan kalangan disabilitas ini, Badan Litbang SDM Kementerian Kominfo berkomitmen akan melaksanakan program rutin dalam pemberdayaan TIK bagi kalangan disabilitas melalui penyelenggaraan pelatihan, training of trainer (TOT) bagi instruktur pelatihan, penyediaan sarana dan prasarana serta penyusunan dan pengembangan modul pelatihan.
Basuki menambahkan para pemenang pada kompetisi tingkat nasional ini akan dipromosikan untuk mengikuti Global IT Challenge for Youth with Disabilities tingkat Asia Pasifik yang direncanakan akan diselenggarakan pada bulan Oktober 2015 di Indonesia. Ia berharap kerjasama Yayasan Penyandang Cacat Indonesia (YPAC) dengan Pengembangan SDM Kemkominfo ini dapat ikuti juga oleh para pemangku kepentingan lainnya."Tak lupa saya sampaikan selamat kepada peserta, saya mengharapkan semangat dan partisipasi anda peserta akan memberi peluang dirinya untuk berkarya dalam memajukan Indonesia," katanya.
Sementara itu, Mensos Khofifah berharap kompentisi keterampilan teknologi Informatika dan komunikasi bagi remaja disabilitas akan menjadi penyemangat dari seluruh para penyandang disabilitas. "Kita berharap akan menjadi penyemangat dari seluruh para penyandang disabilitas," harapnya.
Diungkapkannya, berdasarkan Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2012, merilis data penyandang disabilitas Indonesia ada 6.640.000 dan kurang dari 5 persen hanya bisa tamat pendidikan Sekolah Dasar (SD). "Itu merupakan realitas dari penyandang disabilitas. Jadi, bisa dibayangkan jika mereka masuk pasar kerja, tentu sebagai tenaga kerja tidak terampil atau unskilled labour,” katanya.
Para penyandang disabilitas mesti diberikan ruang yang luas untuk berekspresi. Upaya yang dilakukan Kementerian Sosial (Kemensos) dengan mengajukan Peraturan Presiden (Perpres) pengarusutamaan penyandang disabilitas dalam pembangunan nasional. "Pengarusutamaan penyandang disabilitas dalam pembangunan nasional sudah masuk pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)," pungkasnya.