MAJALAH ICT – Jakarta. Saat ini, kawasan perbatasan menjadi perhatian serius Kementerian Komunikasi dan Informatika. Upaya pemberdayaan masyarakat kawasan perbatasan telah dilaksanakan berdasar Pusat Kreatif dan Produktif yang telah dibangun tahun 2015.
Berbekal semangat Nawa Cita, Direktorat Pemberdayaan Informatika Ditjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo mengirimkan tim untuk membuka akses teknologi informasi dan komunikasi di tapal batas Indonesia-Malaysia. Ketiga tim ini bertugas menyiapkan VOIP Desa, IPTV Desa, dan Perpustakaan Online Desa untuk tiga desa di Kecamatan Puring Kencana, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Selain itu, tim akan sistem informasi desa dan membangun website offline melalui jaringan wifi untuk pembelajaran membuat dan mengelola website di daerah yg belum ada internet.
Ada satu tower pemancar sinyal wifi yang telah dibangun melalui Program Pusat Kreatif Produktif Tahun 2015 di Kecamatan Puring Kencana. Pusat Kreatif Produktif diharapkan dapat menunjang kreativitas antar desa di Kecamatan Puring Kencana. Termasuk mempermudah aparatur desa setempat untuk sharing adminstrasi pemerintahan, baik itu ADD (Anggaran Dana Desa) atau kebuhan lain.
Tower itu memungkinkan beberapa desa terkoneksi dengan jaringan wifi. Dalam Program Pusat Kreatif Produktif , empat desa masing-masing dapat satu komputer, yaitu Desa Langau, Sungai Antu, Sungai Mawang dan Merakai Panjang. Sementara dua desa dapat bantuan tablet, yakni Desa Kantu Asam dan Kantu Bunut.
Ketiga tim dibagi bekerja di Desa Sungai Antu, Langgau dan Sungai Mawang, yang langsung berbatasan langsung dengan Malaysia. Sambungan jaringan wifi bisa dibangun menghubungkan Desa Kantuk Bunut dan Kantuk Asam. Untuk memastikan pasokan listrik, karena di kedua desa itu belum ada jaringan listrik, tim kerja menyediakan solar panel sebagai sumber tenaga untuk menyalakan wifi dan menghidupkan server Rasberry Pi. Kondisi alam yang berbukit menjadi penghalang tim untuk menghubungkan wifi dari Desa Sungai Mawang ke Desa Merakai Panjang dan ke Desa Kantuk Bunut.
Setiap tim sudah mengatur VOIP agar bisa digunakan oleh masyarakat desa untuk saling berkomunikasi. Koneksi VOIP bisa dilakukan antara tiga desa melalui sambungan jaringan wifi. Warga Desa Merakai Panjang pun dapat berkomunikas satu dan lain memanfaatkan VOIP sepanjang dalam jangkauan wifi desa. Di Merakai Panjang, sumber tenaga server dan jaringan wifi pun tetap bergantung solar panel.
Layanan IP TV Desa juga bisa dinikmati warga dengan model layanan mirip video on demand. Operator memasukkan video atau film ke server, dan dapat diakses siapapun yang terkoneksi ke jaringan wifi desa. Guna memastikan kelanjutan pengelolaan, beberapa warga dilatih tim untuk memanfaatkan dan menggunakan sistem tersebut. Meski demikian masih dibutuhkan pendampingan yang berkelanjutan agar sistem itu bisa berjalan lebih baik dan digunakan untuk kepentingan produktif.
Pemerintah daerah setempat akan melakukan monitoring dan pembinaan. Namun upaya tersebut memerlukan kesungguhan lebih, pasalnya jarak antara Putussibau, Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu dengan Kecamatan Puring Kencana sangat jauh dan medan tempuh yang cukup berat apalagi di musim penghujan.
Dalam waktu dekat, Direktorat Pemberdayaan Informatika akan membentuk Relawan TIK di Kabupaten Kapuas Hulu. Relawan itu diharapkan dapat membantu Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika menyelesaikan permasalahan teknis yang mungkin muncul selama penggunaan oleh masyarakat. Lebih jauh Relawan TIK akan membantu pemberdayaan masyarakat melalui TIK.
Saat ini Relawan TIK telah bertransformasi menjadi Agen Perubahan Informatika Perdesaan (API DESA). Mereka adalah penggerak revolusi mental di bidang informatika. Dengan menggunakan dan memanfaatkan TIK dan Internet secara Cerdas, Kreatif dan Produktif serta dapat mempromosikan, menularkan serta memberikan edukasi kepada masyarakat di daerah perdesaan.