MAJALAH ICT – Jakarta. Menteri Sosial Republik Indonesia, Khofifah Indar Parawansa meluncurkan Layanan e-Warung Kelompok Usaha Bersama (KUBE)-PKH (Program Keluarga Harapan) bertempat di Lingkungan Kemasan RT 04 RW 02, Kelurahan Blooto, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto. Mojokerto merupakan kota ketiga setelah Kota Malang dan Kabupaten Sidoarjo yang menjadi lokasi uji coba penerapan bantuan sosial nontunai dengan layanan e-Warung.
Mensos mengatakan operasi e-Warung KUBE PKH menerapkan pengelolaan keuangan secara digital, menyediakan kebutuhan pokok sehari-hari dengan harga murah bagi anggota Keluarga Miskin khususnya peserta PKH, dan juga sebagai tempat pemasaran produk-produk KUBE dan hasil usaha ekonomi produktif peserta PKH. Disamping itu e-warung ini juga menjadi tempat menyalurkan sembako murah dari BULOG.
Dalam pengelolaannya, e-Warung ini dimiliki dan dikelola oleh masyarakat penerima bantuan itu sendiri. Karena e-Warung ini menjadi tempat penyaluran bansos, maka secara otomatis juga menjadi agen Bank penyalur Bansos.
Dikatakan Mensos dengan adanya e-Warung diharapkan berbagai persoalan yang timbul dalam penyaluran bansos selama ini dapat diatasi. "Di Jawa Timur yang sering terjadi rastra dibagi rata. Nantinya kalau sudah menggunakan layanan e-Warung tidak boleh lagi seperti itu. Lalu ada yg menerima raskin rusak, berkutu atau kecoklatan, dengan e-Warung dipastikan itu tidak akan ada lagi. Ibu-ibu bisa memilih sendiri jenis beras yang diinginkan," ujar Mensos.
Selain untuk membeli beras, lanjut Khofifah, uang tersebut dapat dibelanjakan gula, minyak goreng, dan tepung di e-Warung. "Kalau ada sisa, uangnya tidak hilang. Bisa menjadi tabungan ibu-ibu," katanya.
Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin, Andi Dulung mengungkapkan pengembangan program e-Warung ini akan terus diperluas. "Diupayakan mencapai 300 e-Warung pada 2016 dan Pada 2017 ditargetkan sebanyak 3.000 e-Warung dapat tersebar di seluruh Indonesia," katanya.
Sementara itu, Walikota Mojokerto Mas”ud Yunus mengungkapkan di wilayahnya terdapat 3 kecamatan, 18 kelurahan, dengan jumlah penduduk sebanyak 138.624 jiwa. Sebanyak 851 orang adalah penerima bantuan sosial PKH.
"Semoga bantuan sosial ini dapat bermanfaat sebesar-besarnya untuk keluarga prasejahtera di Mojokerto," tambahnya.