Search
Senin 10 Februari 2025
  • :
  • :

Kerugian Bakrie Telecom Kian Membengkak Capai Rp. 1,5 Triliun

MAJALAH ICT – Jakarta. Industri telekomunikasi sedang menghadapi cobaan berat karena mayoritas operator yang saat ini mencatatkan pertumbuhan negatif, termasuk PT Bakrie Telecom (BTEL). BTEL yang dikenal dengan produk Esia-nya mencatatkan kerugian yang kian membengkak mencapai Rp. 1,5 triliun.

Meski demikian, Direktur & Chief Finance Officer Bachder Bachtarudin, kinerja dinilai terus membaik karena didukung oleh revitalisasi bisnis serta efisiensi yang dilakukan perseroan secara berkesinambungan. 
"Kinerja BTEL terus menunjukan penguatan dari segi laba usaha dan EBITDA dibandingkan periode yang sama tahun lalu. BTELjuga dapat mempertahankan jumlah pelanggan sebesar 11,4 juta pelanggan," katanya.

Ditambahkan Bachder, BTEL mencatatkan laba usaha kuartal III-2013 sebesar Rp100,8 miliar. Pencapaian tersebut meningkat dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu dimana BTEL merugi hingga sebesar Rp.329,5 miliar.

Bachder melanjutkan, pada kuartal III-2013 ini BTEL mampu mempertahankan EBITDA Rp. 770 miliar dikarenakan keberhasilan BTEL menekan beban usaha menjadi Rp.1,495 miliar. "Rugi bersih BTEL sebesar Rp.1,5 triliun yang terutama disebabkan oleh rugi selisih kurs," ungkapnya. 

Walaupun BTEL menolak bahwa secara demand pengguna Esia menurun akibat persaingan kompetisi yang kian tajam, namun secara kenyataan yang terjadi seperti itu. Frekuensi yang terbatas untuk dapat bersaing dengan operator lan, dan teknologi CDMA yang sudah mentok, membuat usaha BTEL dan terutama operator CDMA lain tidak berkembang. Selisih kurs tidak bisa semerta-merta dijadikan alasan kerugian mengingat, kejatuhan rupiah sesungguhnya baru dimulai pada Juli 2013 ini dan kerugian BTEL sudah tercermin di kuartal-kuartal sebelumnya.