MAJALAH ICT – Jakarta. Bank Halifax sedang mengembangkan sebuah sistem dimana nasabah bank dapat login ke account mereka pada smartphone dengan menggunakan detak jantung mereka sebagai bukti identitas. Detak jantung ini akan menggantikan peran password atau sidik jari.
Aplikasi ini akan menghubungkan monitor denyut jantung melalui Bluetooth. Adapun monitor denyut jantung digunakan di pergelangan tangan nasabah bank. Pernagkat gadget digunakan untuk menyimpan contoh ritme detak jantung nasabah, dan kemudian membandingkan detak jantung nasabah saat ini setiap kali mereka ingin menggunakan aplikasi.
Dikenal sebagai elektrokardiogram, atau EKG, irama detak jantung seseorang adalah unik dan, tidak seperti sidik jari, sangat sulit untuk palsu. Meskipun dianggap lebih aman daripada PIN atau password, para peneliti telah menemukan cara untuk membuat jari sintetis agar dapat menembus ke smartphone, seperti iPhone 6 dan Samsung Galaxy S5.
Halifax akan menggunakan Nymi Band yang berpasangan melalui bluetooth dengan aplikasi pendamping untuk Windows, Mac, iOS dan Android. Pengambilan data dilakukan ketika pengguna memakai pada satu pergelangan tangan dan menekan sensor di atasnya dengan jari yang berlawanan.
Teknologi ini dikembangkan perusahaan Nymi yang berbasis di Toronto dan telah diuji oleh Royal Bank of Canada, di mana 250 staf Bank dan nasabah menggunakan gelang untuk login ke rekening bank online mereka. Halifax adalah bank Inggris pertama yang mencoba teknologi ini.
"Perbedaan mendasar antara pola detak jantung dan sidik jari atau iris scan, adalah bahwa pola detak jantung tidak dapat direplikasi dengan curang," kata Larc Lien, direktur inovasi dan pengembangan digital di Halifax, kepada Wired. "Loop keamanan tertutup di jantung teknologi ini mencegah penipu untuk dapat mencuri pola dan menggunakannya untuk mengakses layanan."