Search
Sabtu 5 Oktober 2024
  • :
  • :

Kinerja Payah, Indosat Ooredoo Masih Merugi Rp.1,31 Triliun

MAJALAH ICT – Jakarta. Kinerja Indosat Ooredoo sepanjang 2015 masih terbilang payah. Walhasil, anak usaha Ooredoo Qatar ini masih rugi hingga mencapai angka Rp.1,31 triliun. Angka ini masih terselamatkan karena tidak dibukukannya provisi kasus hukum. Kalau dibukukan tentu akan lebih besar lagi, karena pada 2014 perseroan harus mengeluarkan Rp1,36 triliun untuk provisi kasus hukum.

Meski merugi, Indosat Ooredoo menampik bahwa hal ini dikarenakan kinerja, tapi kambing hitamnya adalah karena alasan rugi kurs. Bahkan, rugi kurs disebutkan hingga mencapai Rp.1,6 triliun. Hanya saja, kabar baiknya, rugi bersih pada 2015 lebih kecil dari rugi bersih tahun sebelumnya  sebesar Rp.2 triliun. Hal itu disebut karena rugi selisih kurs pada 2015 jauh lebih tinggi dari rugi selisih kurs pada 2014 sebesar Rp.395,4 miliar.

Dari laporan keuangan, diketahui bahwa di 2015 Indosat membukukan laba usaha sebesar Rp.2,36 triliun. Angka ini meningkat 265% dari tahun sebelumnya akibat pendapatan usaha naik sebesar Rp.26,77 triliun atau 11,1% berdasar catatan dari tahun-ke-tahun.

Untuk pendapatan, pendapatan selular meningkat 12,4%. Hal ini disebabkan peningkatan pendapatan data, SMS, telepon, dan VAS yang diimbangi dengan penurunan dari pendapatan interkoneksi. Sementara itu, pendapatan non-selular naik 5,8%. Adapun EBITDA pada 2015 naik 14,4% tahun-ke-tahun menjadi Rp.11,47 triliun dan margin EBITDA pada 2015 meningkat 42,9%.

Indosat Ooredoo melaporkan, hingga akhir 2015 jumlah pelanggan selular adalah 69,7 juta, yang artinya naik 10,3%. Berdasar jumlah pengguna tersebut, average revenue per user (ARPU) pada 2015 adalah sebesar Rp.26.000. Sementara itu, untuk  jumlah base transceiver station (BTS), jumlah BTS hingga akhir 2015 sebanyak 50.687 dengan rincian 23.596 unit BTS 2G, 23.730 BTS 3G dan BTS 4G baru mencapai 3.361 tempat.