MAJALAH ICT – Jakarta. Entah informasi dari mana yang masuk ke telinga wakil rakyat kita, yang tiba-tiba mengatakan bahwa ada potensi kerugian negara dari proses merger PT XL Axiata – PT AXIS Telekom Indonesia. Informasi yang kemudian seolah-olah menunjukkan ketegasan DPR ini jadi terasa aneh. Pasalnya, Kementerian Kominfo sesungguhnya berencana untuk melelang frekuensi bekas XL-AXIS di tahun depan, dan diperkirakan pundi-pundi negara pun akan bertambah dari hasil lelang ini.
Rencana melelang blok frekuensi sebesar 10 MHz yang diambil pemerintah itu beberapa kali diungkapkan pihak Kementerian, termasuk BRTI (Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia). Kemkominfo berencana melelang dua blok frekuensi 3G pada pita 2,1 Ghz itu 2014 mendatang.
Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Nonot Harsono mengatakan, dua blok yang akan dikembalikan XL-Axis adalah blok 8 dan 12. Harga kanal 3G tersebut diperkirakan bisa lebih murah daripada harga lelang pada Maret 2013 lalu. Oleh karena itu, peminatnya diperkirakan semua operator 3G, yakni Telkomsel, Indosat, XL dan Tri (Hutchison 3 Indonesia).
"Masalah harga, bisa saja lelang blok 3G nanti lebih murah. Kenapa? Kita lihat saat ini bagaimana network operator menderita, karena investasi infrastruktur data tidak diimbangi dengan pendapatannya. Apa operator masih mau bayar lebih mahal? Ini bisa jadi bahan pertimbangan pemerintah,” jelas Nonot beberapa waktu lalu.
Harga kanal yang dipatok pemerintah pada seleksi 3G Maret 2013 lalu sebesar Rp 512 miliar. Harga ini baru up front fee. Sementara biaya tahunannya adalah Rp. 160 milyar/tahun. Bisa dibayangkan berapa yang akan didapat pemerintah dari lelang ini.