MAJALAH ICT – Jakarta. Subdit Pengendalian Konten Internet Kementerian Komunikasi dan Informatika kembali mengeluarkan laporan hoaks harian hasil crawling Mesin AIS. Sederetan hoaks tersebut di antaranya melibatkan nama Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang dituding mendukung Front Pembela Islam (FPI).
Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Ferdinandus Setu mengatakan, beredar di media sosial sebuah foto Mayjen TNI Madsuni terlihat tengah melayani wawancara dari wartawan yang disertai kutipan pernyataan bahwa Danjen Kopassus mendukung FPI.
“Isu itu sebenarnya sudah lama dari tahun 2017, tapi dimunculkan kembali. Lewat akun resminya, Puspen TNI sudah memberikan pernyataan kalau, foto beserta statement yang mencatut Danjen Kopassus itu adalah hoaks,” kata Ferdinandus di Jakarta, Kamis (09/05/2019).
Foto tersebut membuat kutipan, “DANJEN KOPASSUS : FPI ITU ORMAS TERBESAR DAN SUKA MEMBANTU MEMBERANTAS KEMAKSIATAN. YANG HARUS DIBUBARKAN ORMAS PREMAN YANG SUKA MEMBEKINGI KEMAKSIATAN DAN SUKA BIKIN RESAH MASYARAKAT”.
Selain itu, lanjut Ferdinandus, Puspen TNI juga meminta masyarakat agar tidak percaya berita ataupun pernyataan yang keluar tentang TNI, selain dari Puspen TNI.
Tidak hanya Danjen Kopassus yang menjadi korban hoaks. Mesin AIS Kementerian Kominfo juga menemukan sebuah pesan teks yang berisi akan terjadi penyerangan ulama di Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Jannah, Karawang.
Ferdinandus menjelaskan, pesan tersebut mencatut seorang ulama bernama Kyai Haji Endang Darwis. Namun, berdasarkan keterangan dari Kapolres Karawang bahwa informasi tersebut hoaks, dan nama ulama yang dimaksud tidak tercatat sebagai pengurus Ponpes.
“Kapolres Karawang AKBP Hendy Febrianto Kurniawan sudah menyampaikan informasi itu hoaks. Karena sudah melakukan penelusuran, tidak ada nama KH Endang Darwis tercatat sebagai pengurus Ponpes Miftahul Jannah,” kata Ferdinandus mengutip pernyataan AKBP Hendry.
Selain mencatut nama ulama tersebut, pesan provokatif itu juga mencatut tiga nama santri, yakni atas nama Sopyan, Deny dan Hamdan. Akan tetapi tiga nama ini juga tidak termasuk dalam daftar nama santri.
Hendy menjelaskan kalau pemimpin Ponpes Miftahul Jannah yang sebenarnya adalah KH Omu Yazid Bustomi. Pihak kepolisian juga sudah menanyakan isu tersebut kepada KH Omu Yazid Bustomi, dan beliau sudah menyatakan tidak ada teror kepada Ponpesnya.
Berikut rincian lengkap laporan isu hoaks harian untuk tanggal 9 Mei 2019 dari Tim AIS Kementerian Kominfo.
- Penampakan UFO di Langit Brazil
- Surat undangan Tes seleksi karyawan baru PT Waskita
- Undangan Aksi Demo KNPI ke KPK
- Quote Albert Einstein “Aku takut pada hari dimana teknologi akan melampaui interaksi manusia. Dunia akan memiliki generasi yang idiot.”
- Israel Diguncang Gempa, Tel Aviv Porak Poranda
- Danjen Kopassus Dukung FPI
- Foto Rusa Mengorbankan Diri Demi Anak-anaknya
- Tradisi Kanibalisme Umat Budha
- Ramuan Minyak Tanah Penyembuh Asam Urat
- Penyerangan Ulama di Pondok Pesantren Miftahul Jannah Karawang
- Penipuan Mengatasnamakan KSP Sejahtera Bersama
- Saksi PKS Pekanbaru Hatta Zailiyus Dirawat di Rumah Sakit karena Keracunan Cyanida
- Hukuman Bagi anak-anak di Myanmar Karena Mereka Muslim
- Penganiayaan Ustadz oleh Orang Gila di Bogor
- Buka Puasa di Jalanan Kota London Inggris
- Tikus Raksasa Ditemukan di Sudan.