MAJALAH ICT – Jakarta. Di tengah lesunya pasar komputer di Indonesia, Dyandra Promosindo, penyelenggara pameran terdepan di Indonesia, bersinergi dengan Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika tetap berpegang dengan komitmen memajukan industri teknologi informasi dan komunikasi (TIK), dengan menghelat pameran Mega Bazaar 2016. Pameran yang telah memasuki usianya yang ke-22 ini rencananya akan digelar pada 2 – 6 Maret 2016 mendatang di Jakarta Convention Center (JCC).
Dari data Apkomindo, penjualan komputer di Indonesia mengalami penurunan 34% sejak dua tahun terakhir, sedangkan penjualan ponsel cerdas justru meningkat pesat sebesar 59%. Penyelenggaraan Mega Bazaar tahun ini diharapkan menjadi satu momen strategis untuk meningkatkan optimisme para pelaku usaha TIK, dari tingkat vendor, distributor, master dealer, hingga reseller, serta para konsumen. Apkomindo sendiri memprediksi penjualan komputer akan naik sekitar 10–15% pada kuartal pertama 2016.
Soegiharto Santoso, Ketua Umum Apkomindo pada press conference Mega Bazaar (03/02) di Jakarta, menyatakan bahwa persaingan bisnis dengan pemanfaatan teknologi akan semakin ketat. “Semakin maraknya perusahaan start-up yang menjual layanan berbasis digital hingga bisnis online perorangan akan semakin kompetitif dan tentunya bisa mendorong perkembangan industri teknologi informasi dan komunikasi secara umum di tanah air, oleh karenanya di pameran kali ini selain memberikan update tentang teknologi baru dari berbagai vendor, juga akan mengangkat industri TIK dalam negeri, terutama start-up ” jelas pria yang akrab disapa Hoky itu.
Hoky menambahkan, tahun 2016 dianggap sebagai tahun berkembangnya teknologi digital di Indonesia. Semakin meratanya layanan internet cepat 4G LTE, tentu akan semakin membantu berbagai aktivitas masyarakat menjadi lebih digital. Baik untuk bisnis maupun sosial, hingga pemanfaatan dalam peningkatan pelayanan publik dan pemerintah. Saat ini, peran kepemimpinan digital (digital leadership) juga semakin memperkuat perubahan dinamika masyarakat digital. Para pemimpin publik maupun perusahaan, semakin sadar akan pentingnya penggunaan teknologi dalam memperkuat layanan untuk masyarakat.
Dorong Pembangunan Bidang TIK
Perkembangan teknologi digital memang semakin memberikan pengaruh positif bagi pemerintahan untuk terus meningkatkan diri, mulai perubahan pola pikir dan budaya kerja, partisipasi aktif publik, penyediaan infrastruktur TIK, dan sumber daya manusia yang kompeten.
Direktur Pemberdayaan Informatika Septiana Tangkary mengatakan, “kebijakan dan program untuk mengurangi kesenjangan digital serta koordinasi lintas sektor merupakan peran Kementerian Kominfo dalam pembangunan di bidang TIK. Pola kerjasama dalam berbagai program kegiatan dengan Akademisi, Bisnis, Kommunitas, dan Government (A,B,C, + G), termasuk asosiasi sangat diperlukan”. Lebih lanjut dikatakan, bahwa pembangunan di bidang TIK diharapkan mampu membawa perubahan paradigma pembelajaran yang pada gilirannya berguna bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, percepatan upaya implementasi program pemanfaatan TIK bagi keperluan pemberdayaan masyarakat, baik melalui kerjasama lintas sektor, lintas wilayah dan lintas institusi secara terpadu, utuh dan sinergis menjadi kebutuhan yang tidak terelakan saat ini.
Pada tataran teknis operasional, pemberdayaan masyarakat terkendala karena kurangnya SDM di masyarakat yang mampu memberikan dorongan, motivasi dan bimbingan (pendampingan) kepada masyarakat dalam pemanfaatan TIK. Menyadari kekurangan tersebut, Kementerian Kominfo telah menginisiasi pembentukan Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia (Relawan TIK Indonesia). Keberadaan Relawan TIK Indonesia dinilai cukup memadai sebagai solusi strategis guna mengedukasi masyarakat untuk memanfaatkan computer, smartphone, dan lainya untuk kegiatan yang postitif atau digunakan secara cerdas, kreatif dan produktif, sehingga meningkatkan pengetahuan dan taraf hidup masyarakat.
Sementara itu Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara memperkenalkan program prioritas “White List,” yang diharapkan pada Tahun 2016 bisa langsung dirasakan manfaatnya secara massif oleh masyarakat, khsusnya anak-anak SD, SMP, SMA dan Pesantren.
Gelaran Mega Bazaar tahun ini sendiri akan mengusung tema “Technology and Entertainment” yang menginterpretasikan tren terbaru yang dikemas khusus untuk masyarakat. Hendra berpendapat, seiring berjalannya waktu, Mega Bazaar memiliki daya tarik berbeda, sehingga tidak hanya industri komputer saja yang tampil pada event besar ini. Namun pameran ini bertransformasi menjadi ajang retail multiproduk gadget terbesar di awal tahun dengan jumlah pengunjung dan transaksi yang terus meningkat. “Kami berharap, Mega Bazaar nantinya juga bisa menampilkan berbagai perabot pintar yang tentu akan sangat menarik bagi pengunjung,” ungkapnya.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Mega Bazaar akan diselenggarakan bersamaan dengan pameran fotografi terbesar atau biasa dikenal dengan FOCUS. Selain di Jakarta, Mega Bazaar 2016 akan diselenggarakan di kota Yogyakarta pada tanggal 5- 9 Maret 2016 di Jogja Expo Center.