MAJALAH ICT – Jakarta. Para eksekutif dari beberapa perusahaan terbesar di Eropa dan akademisi terkemuka berkumpul untuk pertemuan pertama proyek AI4EU Komisi Eropa (Europian Commission atau EC), yang bertujuan untuk mendorong adopsi kecerdasan buatan (AI) di berbagai industri.
Pertemuan peluncuran grup di Barcelona, Spanyol, mempertemukan mitra dari 21 negara UE dengan 79 organisasi yang terlibat. Delegasi termasuk operator telekomunikasi, perusahaan teknologi, perusahaan lain dan lembaga akademik. EC akan menggelontorkan dana 20 miliar Euro atau sekitar Rp.320 triliun untuk kembangkan kecerdasan buatan.
Perusahaan ini dipimpin oleh perusahaan transportasi dan ruang angkasa Prancis Thales Group dan menghadirkan pakar dari Telenor dan Orange di antara para perwakilannya.
AI4EU berencana untuk melakukan sejumlah pilot di berbagai industri untuk menentukan manfaat dan masalah yang terkait dengan teknologi AI. Dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan skema tersebut pada Desember 2018, Komisi Eropa mengatakan divisi etika juga akan dibentuk untuk “memastikan penghormatan nilai-nilai AI yang berpusat pada manusia.”
EC mengatakan tujuan akhir grup ini adalah untuk membuka jalan bagi platform AI-on-demand untuk bisnis dan organisasi lain di semua negara anggota UE.
Pada fase pertama, proyek akan menilai penggunaan AI dalam: robotika; industri; kesehatan; IoT; media; pertanian; infrastruktur sipil; dan keamanan siber.
AI4EU muncul pada awal 2019 dan merupakan kegiatan terbaru oleh otoritas Eropa untuk mendorong maju AI di bidang ekonomi setelah kesepakatan antara negara-negara anggota pada tahun 2017. AI4EU juga menjalani konsultasi publik mengenai etika di AI.
