MAJALAH ICT – Jakarta. Korea Selatan kembali memuncaki kecepatan koneksi broadband dunia di kuartal II dengan rata-rata kecepatan 27 Mbps. Sementara Indonesia berada di peringkat ke-79 dengan kecepatan 5.9 Mbps. Demikian menurut laporan Akamai "State of the Internet".
Korea Selatan tetap di atas meskipun terjadi penurunan 7,2 persen kuartal ke kuartal. Meski, secara tahun-ke-tahun ada kenaikan 17 persen. Singapura sekali lagi memiliki puncak rata-rata kecepatan koneksi tertinggi diengan 157,3 Mbps.
Indonesia secara kuartal ke kuartal naik 29 persen. Sedangan berdasar tahun ke tahun, naik 148 persen. Posisi Indonesia di negara-negara Asia Tenggara di bawah Singapura, Thailand dan Malaysia.
Kawasan Asia-Pasifik terus memimpin dunia dalam kecepatan koneksi rata-rata di Q2, dengan empat pemimpin global dari sepuluh negara berasal dari Asia Pasifik. Hong Kong berada di peringkat tiga dengan kecepatan rata-rata 19,5 Mbps, 15 persen dari tahun lalu, sedangkan Singapura berada di posisi kedelapan (naik 27 persen menjadi 17,2 Mbps) dan Jepang di posisi ke-9, naik 5,1 persen ke 17,1 Mbps.
Dari perspektif global, kecepatan koneksi rata-rata meningkat 14 persen dari tahun ke tahun menjadi 6,1 Mbps. Norwegia berada di posisi kedua secara global dengan kecepatan rata-rata 20,1 Mbps.
Semua dari 15 negara yang disurvei di kawasan Asia-Pasifik kembali menunjukkan pertumbuhan tahun ke tahun pada kecepatan rata-rata di Q2, dengan kenaikan pada 11 dari 15 negara, mulai dari 0,7 persen di Selandia Baru dan 29 persen di Indonesia.
Empat belas dari 15 negara APAC yang disurvei memiliki kecepatan koneksi rata-rata di atas ambang batas broadband yang 4 Mbps dari 13 negara pertama. Kemudian bergabung India bersama Filipina (4,3 Mbps), Vietnam (5,1 Mbps) dan China (5,2 Mbps). Empat negara tersebut memperlihatkan perbaikan yang tajam dari tahun ke tahun pada kecepatan, mulai dari 58 persen bagi Vietnam dan 37 persen untuk Filipina, kata laporan itu.
