MAJALAH ICT – Jakarta.Kepala Divisi Sosialisasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda menyatakan dirinya siap berjihad untuk membela hak-hak perlindungan anak, terkait berita hoax yang banyak beredar di akun-akun media sosial.
“Saya seorang muslimah, saya siap berjihad. Di agama Islam tidak dibenarkan sesama jenis berhubungan badan,” tegas Erlinda ketika ditemui saat konferensi pers pelanggaran UU Sistem Peradilan Pidana Anak di Kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
Erlinda juga menyatakan, bahwa dirinya dalam waktu dekat akan melaporkan akun-akun media sosial yang menyebarkan berita hoax (bohong), yang telah memfitnah dan mendiskriminasikan baik secara pribadi maupun keluarga besar lembaganya yang ia nilai harus dipertanggung jawabkan.
Ia juga sangat menyayangkan seorang ibu yang rela dengan dugaan eksploitasi anak, tetapi didukung oleh pihak yang kalah dalam perkara Jakarta International School termasuk pihak yang pro Lesbian Gay, Biseksual, Transgender (LGBT).
Erlinda juga menyatakan bahwa dirinya melakukan hal ini sebagai bagian tugas negara yang harus ia lakukan. Ia juga sempat memimnta maaf atas pelayanan yang kurang baik atau kurang memuaskan dari pihak KPAI selama peride 2014-2017.
“Saya katakan disini secara terbuka, bahwa saya Erlinda, Kepala Divisi Sosialisasi, tidak akan pernah mundur terhadap orang-orang yang mengkampanyekan LGBT kepada anak, walaupun saya harus berhadapan dengan maut sekalipun,” tegasnya.