Search
Senin 7 Oktober 2024
  • :
  • :

KPPU Siap Selidiki Persaingan Tidak Sehat Indosat – Telkomsel

MAJALAH ICT – Jakarta. Perang pemasaran yang dikobarkan Indosat Ooredoo kepada Telkomsel, mendapat perhatian dari Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU). Lembaga yang ditugasi untuk mengawasi praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat ini siap menyelidiki apakah ada persaingan usaha tidak sehat antara Indosat dan Telkomsel.

Demikian disampaikan Ketua KPPU Muhammad Syarkawi Rauf. Menurut Syarkwai, pihaknya akan melihat masalah ini dari dua sisi, yaitu sisi persaingan usaha dan perlindungan konsumen. Dari persaingan usaha, KPPU akan mengkaji ada atau tidaknya predatory pricing atau penetapan harga yang sangat rendah untuk mematikan pesaing. Dengan begitu, maka pesaing akan berkurang. 

Sementara terkait dengan perlindungan konsumen, KPPU akan melihat apakah ada iklan yang merugikan konsumen atau tidak. “Semacam misleading advertisement atau iklan yang menyesuaikan. Iklan model tersebut seolah-olah tarifnya sangat murah, padahal tidak," katanya.

Meski demikian, kata Syarkawi, KPPU belum mendapat aduan dari pihak-pihak yang merasa dirugikan. Namun pihaknya tetap akan mengkaji permasalahan ini dengan segera. “Saya sudah minta kaji,” tandas Syarkawi.

Sebagaimana diketahui, persaingan di sektor telekomunikasi kian memanas dalam beberapa waktu terakhir ini. Hal itu apalagi setelah Indosat Ooredoo mengibarkan bendera perang kepada operator telekomunikasi nomor satu di Indonesia, Telkomsel. Indosat secara terang-terangan menyerang Telkomsel dalam mempromosikan produknya. Persaingan ini memang tidak terlepas dari posisi Indosat sebagai operator telekomunikasi nomor dua, dan keingannya untuk bisa merangsek naik ke atas, tahta yang kini dipegang Telkomsel.

Dalam foto yang ramai beredar di media sosial, dalam promosi produknya, di salah satu spanduk dengan dominasi warna kuning tertulis "Cuma IM3 Ooredoo nelpon Rp 1/detik, Telkomsel? Gak mungkin." Sementara untuk poster, berisi tulisan, "Saya sudah buktikan nelpon ke Telkomsel Rp.1/detik."

Mengenai kebenaran foto spanduk dan poster yang beredar, Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo, Alexander Rusli, membenarkan keberadaan foto-foto spanduk Indosat tersebut. Namun, Alex menyatakan bahwa foto-foto itu bukanlah iklan. "Itu bukan iklan. Hanya aktivitas akuisisi saja, event di booth," tandas Alex.