MAJALAH ICT – Jakarta. Berdasar perubahan Laporan Keuangan (LK) yang dilakukan Indosat untuk periode 2010, 2011 dan 2012, beberapa angka dari laporan keuangan sebelumnya terkoreksi. Salah satunya adalah soal laba pada 2012 yang tadinya Rp. 2,187 triliun menjadi Rp. 1,125 triliun.
Koreksi tersebut mempertegas bahwa posisi operator telekomunikasi nomor dua di Indonesia, di bawah Telkomsel, adalah XL Axiata. Di tahun 2012 lalu, laba XL mencapia Rp. 2,764 triliun. Beberapa waktu lalu, CEO dan Presiden Direktur Indosat Alexander Rusli kepada Majalah ICT masih mengklaim menjadi operator terbesar kedua di nusantara baik dari sisi jumlah pelanggan maupun kinerja keuangan.
"Mengklaim sih boleh saja, tapi kan data industri berbicara, apalagi keduanya sama-sama perusahaan publik," ujar Alex. Menurut dia, pihaknya juga optimistis Indosat tetap akan menjadi nomor dua hingga akhir tahun ini bila melihat hasil kinerja pada kuartal I/2013. "Pencapaian di 2012 menyenangkan kami, dimana ada peningkatan dalam kinerja keuangan dan operasional. Kedepannya, kami akan mempersiapkan diri untuk menghadapi lingkungan industri yang lebih menantang namun menjanjikan di tahun 2013, terutama dalam menangkap peluang pertumbuhan data," ungkap Alex.
Sementara itu, XL Axiata lebih fokus meningkatkan pendapatan dibanding jumlah pengguna. Namun begitu, XL juga tetap berusaha meningkatkan jumlah pengguna menjadi 50 juta. Demikian disampaikan Presiden Direktur PT XL Axiata Hasnul Suhaimi saat melakukan rapat umum pemegang saham (RUPS), di Jakarta. "XL tidak terlalu fokus ke jumlah pelanggan, melainkan fokus ke pendapatan. Namun begitu, meski tidak fokus ke pelanggan, kami berharap tahun ini 50 juta pelanggan," jelas pria yang dinobatkan CEO terbaik tiga kali berturut-turut dalam Selular Award ini.
Dengan target 50 juta, artinya XL hanya berharap menambah pelanggan sebanyak 5 juta tahun ini. Jika di tahun 2012 pelanggan XL 45 juta, maka akan terjadi pertumbuhan sebanyak 15 persen.
Selain fokus pada peningkatan pendapatan, Hasnul mengungkapkan bahwa pihaknya fokus untuk menyediakan layanan data. Karena layanan data akan mendongkrak pendapat XL, maka infrastruktur nya juga ditingkatkan. Diungkap Hasnul, layanan data XL tumbuh 15% dan ke depannya akan lebih tumbuh lagi. "Layanan data tumbuh dari 15% menjadi 20%. Layanan data sangat potensial karena kontribusi pendapatan yang meningkat. Untuk itu kita investasi membangun jaringan data agar lebih cepat, yang mana investasi ini akan mempengaruhi dan menekan laba bersih untuk pemeliharaan jaringan dan sewa tower dari pihak penyewa," jelas Hasnul.
Namun begitu, Hasnul tetap yakin bahwa XL masih yang terbaik kedua di Indonesia dari total 5 pesaing yang bergelut di dunia telekomunikasi. Sebab, ujar Hasnul, market share XL saat ini sudah mendekati 20%. "Kita bisa menggungguli pesaing kita, terutama di 5 tahun terakhir. Kita tumbuh 15%, sementara industri keseluruhan tumbuh 12%. Market share XL mendekati 20% atau lebih tepatnya 19,7% nomor dua terbaik di Indonesia," kata Hasnul mantap.(ap)