Search
Rabu 4 Desember 2024
  • :
  • :

Layanan BlackBerry Money Dinilai Tak Etis

MAJALAH ICT – Jakarta. BlackBerry dinilai telah menggelar layanan yang tidak etis karena menggunakan jaringan milik operator untuk menggelar BlackBerry Money tanpa bagi hasil yang jelas.

Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Nonot Harsono menilai dalam layanan BlackBerry Money, BlackBerry seharusnya membagi hasilnya dengan operator karena telah menggunakan jaringannya.

“Mereka tak memiliki jaringan tapi memberikan layanan yang ­memberatkan jaringan, sedangkan imbal hasilnya tak ada. Mereka pasti berdalih jaringan bisa dipkai untuk apa saja, sedangkan operatornya sendiri juga hanya diam saja dan bersikap pasif,”tuturnya di sela-sela peluncuran program SIMS Kemenkominfo, 17 April 2013.

Menurut dia, regulator tak bisa megambil langkah tegas karena operatornya sendiri diam dan tak merasa dirugikan, padahal kalau dilihat dari kacamata BRTI, berbeda.

“Kami merasa operator seharusnya mendapatkan imbalan atas jaringannya yang dipakai untuk data kapasitas besar,”tuturnya.

Sementara terkait dengan belum ditempatkannya server BlackBerry di Indonesia, Johar mengungkapkan BlackBerry tak mungkin  bisa menempatkan servernya di Indonesia.

“Tidak seperti ponsel lainnya yang memiliki IP (Internet protocol) atau TCP IP, BlackBerry di seluruh dunia hanya memiliki 1 IP, karena menggunakan server Novell Netware sehingga tak mungkin memecah servernya di Negara lain,” katanya.

BlackBerry, tambah Johar, masih menganut system pager pada 1980-an yang hanya memiliki satu server di tengah untuk mengirimkan pesan tertulis atau suara, berbeda dengan BlackBerry seri 10 yang sudah memiliki IP sendiri.

Jadi, lanjutnya, bila ada negara yang mendesak agar BlackBerry menempatkan servernya di Indonesia, Negara itu telrihat bodoh dan dikira tidak memiliki ahli Internet. Sebagaimana diketahui, negara yang mendesak BlackBerry untuk menempatkan servernya adalah India, Arab Saudi, dan Indonesia.(ap)