MAJALAH ICT – Jakarta. Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini menjelaskan, pencapaian bisnis XL sepanjang tahun 2015 menunjukkan hasil positif. Hal ini terlihat dari ARPU (Average Revenue Per User) yang meningkat dan tingkat isi ulang yang bertumbuh. Hal tersebut seperti disampaikan langsung oleh Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini, ditemui usai RUPS Tahunan 2015 perseroan, di Hotel Raffles, Jakarta, Kamis (10/3/2016).
Dikatakannya, pada kuartal 4 tahun 2015, tingkat isi pulsa mencapai 42 persen sementara di kuartal 1, angka ini hanya mencapai 28 persen. Pada kuartal yang sama, trafik data juga terlihat tumbuh dengan angka pertumbuhan lebih dari 35 persen. Hal itu terjadi karena tingkat penetrasi smartphone pada pelanggan XL juga meningkat. Pada triwulan terakhir tahun 2015, tingkat penetrasi smartphone pelanggan XL mencapai angka 42 persen. "Layanan data memberikan kontribusi yang cukup signifikan pada pertumbuhan pendapatan," kata Dian.
Dian juga mengungkapkan, dari segi infrastruktur, hingga akhir tahun 2015, XL telah memiliki 58.879 BTS, meningkat 13 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara itu, untuk layanan 4G, layanan dari XL telah menjangkau lebih dari 35 kota dengan total BTS lebih dari 3.134 BTS 4G.
Dalam RUPSLB ini, para pemegang saham XL juga menyetujui rencana penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) melalui mekanisme Penawaran Umum Terbatas (PUT) II sebanyak-banyaknya 2,75 miliar saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100 per saham. "Pemegang saham telah memutuskan untuk menyetujui rencana penambahan modal dengan mekanisme HMETD melalui mekanis menisme PUT II berdasarkan peraturan OJK No 32/POJK 04/2015 tentang penambahan modal perusahaan terbuka dengan memberikan HMETD sebanyak 2,75 miliar saham biasa," tutur Dian.
Dengan disetujuinya langkah right issue ini, pemegang saham juga menyetujui rencana Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd. (Axiata) untuk mengambil bagian atas saham baru yang akan dikeluarkan oleh perseroan dalam rangka PUT II serta menggunakan hak tagihnya kepada perseroan berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 10 Maret 2014.