MAJALAH ICT – Jakarta. Layanan Indosat Matrix tumbang. Hal itu tentu saja membuat pengguna layanan pasca bayar Indosat ini mengeluh. Organisasi pengguna telekomunikasi yang tergabung dalam Indonesia Telecommunication Users Group (IDTUG) menyesalkan tumbangnya jaringan operator ketiga terbesar di tanah air tersebut.
Seperti disampaikan Sekjen IDTUG Muhammad Jumadi, pihaknya melihat ada ketidakprofesionalan di sisi Indosat. Sebab seperti diketahui, jaringan tumbang karena adanya kesalahan konfigurasi jaringan oleh Indosat yang disebut-sebut akan meluncurkan produk baru minggu ini.
"Ini tidak profesional, sebab untuk urusan konfigurasi jaringan biasanya sudah ada prosedur untuk kapan dilakukan dan bagaimana," kata Jumadi. "Untuk itu pelanggan yang dirugikan harus mendapatkan ganti rugi sesuai aturan di industri telekomunikasi maupun UU Perlindungan Konsumen," tandasnya.
Ditambahkan pula, kejadian ini sebaiknya juga dijadikan momentum unuk menerapkan sanksi pelangaran kualitas layanan (QoS). "Ini saatnya, sanksi terhadap pelangaran QoS atau kualitas layanan diterapkan. Jangan percaya begitu saja laporan operator yang mengatakan jaringan dan layanan mereka masih dalam batas aman aturan yang ditetapkan, perlu dicek dan diverifikasi, dan yang melanggar dikenakan denda," tegansya.
Sementara itu, Alexander Rusli, President Director & CEO Indosat menyebut gangguan jaringan pelanggan Matrix dikarenakan adanya masalah teknis saat mengkonfigurasi jaringan. Dan akibatnya, SMS dan internet akhirnya bermasalah.
"Kami mau launch product gede next week, sudah mulai di-config. Tapi secara teknis bikin conflict. Satu box yang upgrade. Tapi semua sudah dikembalikan lagi, sekarang sudah back to normal," jelas Alex.
