Search
Kamis 15 Mei 2025
  • :
  • :

Lebih Dekat dengan Adita Irawati : PR adalah Jalan Hidup Saya

MAJALAH ICT – Jakarta.  Sosok wanita yang satu ini, berbeda dari humas kebanyakan. Penampilan dan cara bicaranya begitu menyejukkan, hingga orang lain segan padanya dan media pun agak segan untuk ‘mengusili’ korporasi yang menaunginya.

Ibu dua anak ini begitu lekat dengan sebuah operator seluler, maklum, lebih dari 10 tahun Adita Irawati mengabdi di operator yang kental dengan warna kuningnya. Bahkan setiap kali hadir di acara Telkomsel (perusahaan sekarang menjadi tempat berlabuhnya), Majalah ICT masih merasa berada di acara operator yang pernah membesarkan Adita tersebut.

""Kini, Adita nampaknya sudah mulai nyaman menjalani peran barunya, menjadi orang nomor satu di bagian komunikasi perusahaan operator nomor satu di Indonesia, Telkomsel.

Menurut Adita, media saat ini sudah sangat terbuka dan bebas dalam menyampaikan pemberitaan tentang telekomunikasi. Di satu sisi hal tersebut berdampak positif namun di sisi lain hal ini kadang tidak diimbangi dengan pemberitaan yang berdasarkan etika jurnalistik, dimana yang “sensasional” itu justru yang jadi acuan. Akibatnya akurasi dan cover both side kadang dilupakan, sehingga yg muncul adalah pemberitaan yg meresahkan,” ujarnya.

Menurut perempuan cantik kelahiran 15 Februari 1971 ini, industri telekomunikasi sangat kompetitif dan highly regulated, membuat yang berada di dalamnya dituntut untuk selalu cermat, cepat dan akurat dalam berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan.

Adita yang hobi berlari dan membaca telah lama malang melintang di dunia ke-PR an, mulai dari menjadi PR sebuah televisi swasta, menjadi Division Head Public Relation di Indosat, Senior Vice President Corporate Secretary PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero), sebelum akhirnya mendarat di Telkomsel.

Lulusan UGM angkatan 1989 ini juga mendirikan perusahaan PR yaitu Rana Communications, yang namanya diambil dari kedua nama anaknya.

Adita mengaku sangat mencintai pekerjaanya sebagai PR dan humas karena dianggapnya merupakan jalan hidup dan membuatnya bisa berinteraksi dengan orang.

Bakat sang ibunda nampaknya diwarisi anak laki-lakinya. Sayangnya, Adita mengaku tak mau anaknya meneruskan karirnya di bidang kehumasan. “Jangan lah, cukup ibunya saja,” ujarnya dalam suatu percakapan dengan Majalah ICT belum lama ini. Twitter: @arifpitoyo

Tulisan ini dan informasi-informasi mengenai perkembangan ICT Indonesia lainnya dapat dibaca di Majalah ICT Edisi No. 13-2013 di sini