MAJALAH ICT -Jakarta. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) saat ini sedang mengembangkan telepon seluler (ponsel) yang memiliki fitur anti sadap. Sayangnya, ponsel yang diberi nama BandrOS ini dikembangkan khusus untuk kegiatan intelijen.
Demikian dikatakan peneliti LIPI, LT Handoko di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek). "Ini bisa digunakan untuk kepentingan intelijen, karena nggak bisa disadap. Jadi special purpose," kata Handoko. Ditambahkannya, tidak semua orang nantinya bisa memiliki ponsel ini. Pasalnya penjualannya terbatas, dengan tetap memperhitungkan regulasi terkait komunikasi dan informatika yang ada.
Handoko bercerita bahwa awalnya penelitian ini dilakukan untuk menciptakan alat untuk keperluan rumah sakit dan panti jompo. Dengan mengganti tombol dengan ponsel, maka fungsinya akan semakin efektif karena tidak memerlukan kabel sehingga bisa dibawa ke mana pun. Handoko juga menjelaskan hardware yang diperlukan pun tak perlu mahal.
"Kita beri aplikasi khusus, jadi kalau misalnya dia jatuh bisa ketahuan di mana. Mereka bisa lacak orang ini ada di mana. Kalau ada telepon, bisa diforward ke pasien itu. Dia juga bisa dipanggil lewat ponsel tersebut," paparnya.